Jangan biarkan dirimu terpasung sepi, segeralah bangkit, bebaskan dirimu dari belenggu tirani. Hapuslah air matamu yang tiada guna. Susun kembali tapak kakimu ke arah jalan lurus.
Jika kau ingin bebas, lepaskan jerat temali yang telah mengikat urat nadimu. Jangan biarkan hatimu hancur berkeping-keping. Segeralah pungut kembali serpihannya, meski tanganmu harus berdarah terinjak kaki-kaki tirani.
Tengoklah kenangan silam, sewaktu dirimu bebas mencintai diri sendiri dan keluarga. Masih terpancar sinar kebahagian di wajahmu, tak ada awan hitam bergelayut di matamu.
Jangan biarkan kenangan itu hancur berderai, disambung kesedihan berantai. Rasakan kembali kebebasanmu di alam nan luas. Raih kembali taburan bintang di genggamanmu.
Selama kau tak berupaya dan meminta pada Tuhan, mimpi besarmu hanya tersia belaka. Tinggalkan segera lubang hitam menganga, berpeganganlah pada tekad baja merubah diri. Lalu basuhlah wajahmu segera, dan biarkan jiwamu berkasih mesra bersamaNya di segenap pinta.
(Sungai Limas, 9 Maret 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H