Lihat ke Halaman Asli

Tukang Becak

Diperbarui: 24 Februari 2019   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribun Jabar - Tribunnews.com

Sepenggal kisah tukang becak
Keluar rumah bergelut embun saat subuh belum tampak
Bergelut peluh diantara tetesan embun beriak
Tak sempat nikmati sarapan mendesak

Dalam lapar tetap sabar menanti
Di antara angkotan kota rebutan antri
Hilir mudik penumpang silih berganti
Tak jarang hanya berlalu sambil berlari

Tukang becak larut berdiam diri
Hanya berbisik lirih dalam hati
Semoga ada yang mengasihani
Walau penumpang tak banyak memberi

Tukang becak tetaplah pasrah
Bergelut biaya hidup yang kian susah
Tak jarang jadi korban amukan petugas yang marah
Becak pun lalu dimusnah

Aduhai penguasa negeri terhormat
Solusi bijak tukang becak setempat
Becak tergerus di bibir roda zaman sekarat
Bebas polusi tapi tak dianggap hebat

(Sungai Limas, 24 Februari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline