Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Diam

Diperbarui: 23 Januari 2019   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Diam dipeluk pagi
Berteman mekar bunga mewangi
Bercengkarama dengan kicau burung bernyanyi
Tetes embun hanyutkan diam ke tepi

Wangi bunga sampaikan angan
Hatimu bergelut embun dedaunan
Bisikkan sejumput rindu dalam harapan
Selaksa impian dalam lamunan

Sejenak rindu menyergap
Datang hangat di dalam ratap
Jangan berlalu dalam sekejap
Biarkan diam kian tertancap

Hentakkan nadi bangunkan masa
Dalam diam semaikan cita
Tercurah walau sekejap mata
Terlerai tumpah bertahta

Diam dalam seribu basa
Harap sirna ditelan logika
Mata nanar berkaca-kaca
Hangat menjalar menyusuri jiwa

Tak usah di kenang lagi
Biar serpihannya hancur berderai
Diam pedih datang berantai
Impian indah segera menanti

(Sungai Limas, 23 Januari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline