Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Pentingnya Menghormati Hak Orang Lain yang Tidak Merokok

Diperbarui: 2 Agustus 2024   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar "i" dokpri 

Terdapat baliho humoris yang mengandung pesan untuk menelan asap rokok, hal tersebut sebenarnya tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang tidak merokok dan tidak suka terkena asap rokok. Asap rokok yang dihirup oleh orang yang tidak merokok sebenarnya mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Bahkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asap rokok kedua atau yang dihirup oleh orang yang bukan perokok (passive smoking) juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker, gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan stroke.

Karenanya, sangat penting bagi semua orang untuk memahami dan menghormati hak orang lain untuk tidak merokok dan hidup dalam lingkungan yang bebas dari asap rokok. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mematuhi peraturan yang ada terkait larangan merokok di tempat-tempat umum dan memastikan tidak mengganggu orang lain dengan asap rokok. Para perokok juga diharapkan untuk tidak merokok di dekat atau dalam lingkungan yang ditempati oleh orang yang tidak merokok, seperti di dalam kendaraan atau di dalam rumah.

Menghormati hak orang lain yang tidak merokok sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk semua orang. Selain itu, mematuhi larangan merokok di tempat-tempat umum dan tidak mengganggu orang lain dengan asap rokok juga merupakan wujud kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan bersama. Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata untuk menghindari terjadinya paparan asap rokok, maka dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga lingkungan yang sehat dan bebas dari paparan asap rokok untuk kebaikan kita semua.

Oleh sebab itu, asap rokok kedua atau passive smoking yang dihirup oleh orang yang bukan perokok juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker, gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan stroke. Bahkan, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat sekitar 1,2 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh paparan asap rokok kedua.

Hal ini terjadi karena asap rokok yang dihasilkan oleh perokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan sekitar 70 di antaranya diketahui sebagai karsinogen atau zat penyebab kanker. Asap rokok kedua juga mengandung bahan kimia yang berbahaya, termasuk senyawa gas beracun seperti karbon monoksida dan polutan partikulat yang sangat kecil dan dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan paru-paru.

Oleh karena itu, sangat penting bagi semua orang untuk menghindari paparan asap rokok dengan cara mematuhi peraturan terkait larangan merokok di tempat-tempat umum dan tidak mengganggu orang lain dengan asap rokok. Pencegahan terhadap paparan asap rokok juga dapat dilakukan dengan cara memperbanyak lingkungan bebas asap rokok dan memfasilitasi program penghentian merokok bagi mereka yang ingin berhenti merokok. Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata untuk mengurangi paparan asap rokok, maka dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

Pada akhirnya, menekan perilaku merokok dan menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Batu, 282024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline