Oleh: Eko Windarto
Kubayangkan matamu seperti lampu-lampu redup cafe-cafe di atas bukit Songgoriti
Gigil malam mulai turun menerjemahkan karaoke hati
Pucuk-pucuk pinus bertanya pada denyut nadi;
tentang ziarah sunyi di perut bumi
Dan ketika keheningan hatiku mengenang bangkai puisi sepi
Hutan pinus yang habis ditebangi
Menjadi rabuk pada perjalanan ziarah sunyi
Batu, 2172024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H