Oleh: Eko Windarto
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan pergeseran zaman, saat ini seni teater tari semakin menjadi primadona di kalangan masyarakat di Indonesia. Salah satu pertunjukan teater tari yang terkenal adalah "Pengakuan Rahwana". Pertunjukan ini mengangkat cerita dari kisah Ramayana yang merupakan cerita epik kuno asal India. Kini, pertunjukan ini kembali dihadirkan melalui pementasan ke-46 di Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung pada 20 Juli 2024.
Dalam pertunjukan tersebut, para pemain dan penari yang membintangi pertunjukan menyampaikan kisah Rahwana secara terperinci dengan gerakan tari yang mengagumkan. Menurut Winarto Ekram , aktor yang memerankan peran Rahwana, salah satu tantangan besar dalam memerankan karakter seperti Rahwana adalah pengaruh media massa terhadap citra tokoh tersebut. Oleh karena itu, ia berusaha untuk memainkan karakter Rahwana dengan cara yang berbeda, sehingga penonton akan memahami lebih dalam tentang karakter tersebut dan tidak hanya melihat dari sudut pandang media.
Tampilan visual dan suara yang disajikan dalam pertunjukan juga tidak kalah memukau. Sejak adegan awal yang menampilkan kebakaran hutan, penonton dibuat terpana dengan penggunaan efek suara dan cahaya yang memukau. Gerakan para penari juga sangat indah, dengan adornment yang tepat membersihkan setiap adegan dalam pertunjukan. Kostum yang mereka kenakan sangatlah detail dan bagus; dari perhiasan hingga garis-garis dan warna yang dipakai di atas panggung menunjukkan betapa teliti persiapan yang dilakukan para pemain dan tim produksi.
Di samping itu, para penari yang memerankan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut juga menunjukkan keahlian yang luar biasa dalam menari. Sebuah tantangan yang harus diatasi oleh semua penari adalah bagaimana membuat gerakannya tidak monoton dan mengalir secara alami. Hal ini membutuhkan waktu dan latihan yang cukup panjang. Namun, belajar gerakan tari tersebut sungguh menyenangkan bagi para penari karena keindahan gerakan tari yang mereka tampilkan berhasil menggugah perasaan penonton.
Menurut Ishanta Rahmawati, pemeran Sinta dalam pertunjukan tersebut, peran yang diambilnya sebagai Sinta sangatlah penting. Kebanggan inilah yang membawanya untuk bertahan di antara kesulitan-kesulitan dalam persiapan dan saat pertunjukan dimulai. Menurut Ishanta, sebagai seorang pemeran, ia merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik di atas panggung agar penonton dapat masuk ke dalam cerita ini dan benar-benar merasakan emosi dari karakter yang ia mainkan. Sebagaimana harapannya, Ishanta berhasil memberikan penampilan yang dinamis dan memikat perhatian ketika memerankan peran Sinta.
Dalam penilaian Mochtar, seorang penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut, "Pertunjukan ini sangat mengagumkan dengan segala estetika visual dan suara yang ditanamkan. Saya benar-benar terkesan dengan penampilan para pemain dan penari yang menampilkan kisah Rahwana sehingga semua aspek dalam cerita tersebut terasa hidup."
Pertunjukan tersebut menghadirkan kisah dengan keseimbangan yang pas antara faktor visual dan suara. Hal ini menjadi penting karena memperkuat citra kisah tersebut dan apresiasi tontonan dari para penonton. Dalam hal ini, artinya bahwa kisah Ramayana yang memiliki corak yang kuat dan menarik dalam ceritanya dapat menarik penonton dan menjadi sesuatu yang berharga di mata mereka.
Secara keseluruhan, pertunjukan ke-46 teater tari Pengakuan Rahwana adalah sebuah kebanggaan bagi masyarakat Indonesia di bidang seni teater tari. Dari visual dan suara, penampilan para pemain dan penari, hingga alur cerita, kesimpulannya adalah pertunjukan ini berhasil menghadirkan pengalaman tontonan yang tak terlupakan bagi para penonton. Terakhir, kita dapat menyimpulkan bahwa seni teater tari Pengakuan Rahwana akan terus berkembang menjadi lebih baik dan menjadi objek yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Batu, 2172024