Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Bagaimana Mencapai Sholat Kaffah, Baik dari Segi Pikiran dan Batin?

Diperbarui: 30 Juni 2024   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Eko Windarto 

Sebagai umat Muslim, menjalankan ibadah merupakan kewajiban yang harus dilakukan dengan sepenuh hati dan konsentrasi. Salah satunya adalah sholat, yang dilakukan sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Namun, sholat tidak hanya sekedar berdiri, ruku dan sujud, tetapi juga melibatkan hati dan pikiran agar konsentrasi dan kehadiran di hadapan Allah benar-benar dalam keadaan kaffah, baik dalam pikiran maupun batin.

Namun, bagaimana cara menjadikan konsentrasi dan kehadiran di hadapan Allah kaffah? Salah satu cara untuk mencapai kekhusyukan dalam sholat adalah dengan menjaga pikiran agar tidak teralihkan pada hal-hal yang tidak perlu atau kurang penting. Hal ini dapat dicapai dengan adanya pemahaman dan kesadaran yang kuat bahwa sholat adalah waktu yang khusus untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Namun tidak hanya itu saja, sebagai seorang Muslim yang sejati diperlukan juga pengawasan terhadap batin, baik emosi maupun nafsu dalam diri. Sholat yang kaffah tidak hanya mengarahkan fokus pikiran pada Allah, tetapi juga membantu meredam dan mengendalikan emosi, sehingga perbuatan yang dihasilkan pun menjadi lebih bermakna.

Bagi seorang Muslim, ibadah sholat bukan hanya sekedar formalitas, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kualitas diri sebagai hamba Allah yang taat dan patuh. Oleh karena itu, di dalam artikel ini akan dibahas secara lebih lanjut bagaimana mencapai sholat kaffah, baik dari segi pikiran maupun batin.

I. Pikiran yang Kaffah saat Sholat

Pertama-tama, agar pikiran saat sholat tetap kaffah, maka pilihlah waktu sholat yang tepat. Hindari melakukan sholat pada saat-saat yang mengandung banyak godaan atau ketegangan, seperti setelah menonton film atau saat sedang ribut dengan orang lain. Baiknya, cari saat yang tenang dan kondusif, misalnya setelah waktu tidur atau saat sholat jamaah di masjid.

Selain itu, persiapan fisik dan mental sebelum sholat juga penting dilakukan. Bersihkan tubuh dan pikiran sebelum sholat, bersihkan pakaian yang akan dipakai, dan bersihkan tempat sholat dari apa pun yang bisa mengganggu konsentrasi. Kemudian, mulailah dengan membaca doa dan mengkhususkan waktu untuk beribadah agar menjadi lebih siap dan khusyuk.

Selama sholat, fokuskan pikiran pada makna bacaan dan gerakan sholat yang dilakukan. Hindari teralihkan oleh pikiran-pikiran yang tidak perlu atau tidak benar-benar berkaitan dengan sholat. Pikiran yang terus-menerus hinggap pada masa lalu atau masa depan, akan membuat konsentrasi rusak dan sulit untuk beribadah dengan khusyuk.

II. Batin yang Kaffah saat Sholat

Selain menjaga fokus pikiran, menjaga batin juga menjadi bagian penting dari sholat kaffah. Hal ini dapat dicapai dengan mengendalikan emosi saat melakukan ibadah. Hindari adanya rasa tergesa-gesa, tidak sabar, tidak tenang, atau marah saat sholat, karena hal ini akan mengganggu konsentrasi dan merusak suasana hati yang seharusnya tenang dan damai saat beribadah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline