Oleh: Eko Windarto
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu, memiliki simbol yang kuat seperti dukungan dari sejumlah kalangan dan partai politik memang menjadi salah satu faktor penting dalam memenangkan suara masyarakat. Namun, memiliki simbol yang kuat tidak selalu menjamin kemenangan dalam Pilkada Kota Batu. Karena di dalam simbol seorang politisi yang kuat, kadang banyak masalah kepentingan yang membuat gaduh dalam interennya. Semua itu bisa teratasi kalau semua kelompok politisasi yang paradoks dan pragmatis bisa akur dan saling berlapang dada.
Setiap calon dalam Pilkada Kota Batu wajib mengikuti berbagai persyaratan administratif, termasuk mengumpulkan sejumlah dukungan dari anggota masyarakat dan partai politik. Simbol yang kuat, seperti dukungan dari partai politik besar atau figur publik ternama di Kota Batu, tentu dapat membantu calon untuk meraih dukungan dari masyarakat. Apalagi, dukungan dari partai politik besar dapat membantu calon untuk lebih mudah memperoleh akses ke fasilitas dan mesin partai politik tersebut.
Namun, memiliki simbol yang kuat tidak serta merta membuat hasil Pilkada Kota Batu bisa diprediksi dengan pasti. Meskipun memiliki simbol dukungan yang kuat, calon masih harus memperhatikan sejumlah faktor penting lainnya seperti rencana program kerja, strategi kampanye, serta kemampuan personal sebagai seorang pemimpin. Para calon harus mampu mengenali kepadatan masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan terkait Kepala Daerah nantinya.
Masyarakat Kota Batu juga akan memperhatikan sejumlah hal lainnya saat memilih calon Kepala Daerah mereka. Beberapa di antaranya adalah visi misi calon yang jelas, pengalaman kerja, track record, kualitas kepribadian, dan kemampuan membangun jaringan antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para calon untuk memiliki kadar pengetahuan atau wawasan tentang berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik di Kota Batu.
Terlebih lagi, keberhasilan seorang calon dalam Pilkada Kota Batu juga dipengaruhi oleh kemampuannya untuk bersikap tegas dan membuat keputusan yang tepat dalam situasi sulit serta terampil dalam berkomunikasi dengan stakeholder yang ada. Hal ini bisa diimplementasikan dengan memperhatikan banyaknya warga masyarakat yang berharap pemimpin ke depan harus bisa menyelesaikan masalah sampah yang sudah lama tidak terurus, sehingga banyak warga masyarakat Kota Batu mengeluh untuk pembuang sampah terakhir yang sudah kita ketahui bersama bahwa pembuangan sampah di desa Tlekung sudah ditutup, dan sampai sekarang belum ada solusinya. Oleh karena itu, pemimpin yang akan datang harus bisa memberi solusi untuk bisa memberikan tempat pembuang sampah terakhir bagi masyarakat.
Sebelum mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah Kota Batu, para calon juga sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi mental maupun fisik. Pesta Demokrasi ini memang menjadi ajang yang sangat penting bagi mereka, namun sebaiknya para calon tidak terlalu berharap menang meski telah memiliki simbol yang kuat. Sebaliknya, mereka sebaiknya lebih fokus dalam membangun diri, menyiapkan diri, dan memperbaiki segala kekurangan yang ada.
Dalam kesimpulannya, memiliki simbol yang kuat memang bisa membantu calon dalam memenangkan dukungan masyarakat dan partai politik dalam Pilkada Kota Batu. Namun, di samping itu, calon juga harus memperhatikan sejumlah faktor penting lainnya yang bisa menentukan keberhasilannya dalam memimpin Kota Batu nanti. Oleh karena itu, para calon harus memperbaiki kualifikasi dan kemampuan mereka, serta terus mengasah diri untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu memahami kebutuhan dan harapan masyarakat dalam memajukan Kota Batu di masa depan.
Sekar Putih, 2062024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H