Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Kutulis Puisi Ini Ketika Pelangi di Matamu Tergelincir

Diperbarui: 9 Juni 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar dokpri 

Eko Windarto 

Ketika aku melihatmu
Sungguh, terpana aku pada cahaya matamu
Begitu indah dan lahir dari sukma Yang kusebut dengan rindu

Namun, kudapati di dalam matamu
Sinar yang begitu lembut dan juga hangat
Seakan menuntunku pada makna kasih dan persahabatan
yang terpancar dari tabir kegelapan hati

Kutulis puisi ini ketika pelangi di matamu tergelincir
Dan terang itu memenuhi hidupku dengan gilang-gemilang
Yang mengingatkanku kembali pada pelangi yang ada di dalam hatimu
Kesederhanaan dan kebahagiaan yang selalu tersimpan di dalam hati kita

Ketika tiba saatnya engkau harus pergi
Dan cahayamu yang bersinar itu gelincir dari pandanganku
Kutahu cahaya itu tak pernah akan pudar Namun, ada di dalam hati kita selamanya

Kutulis puisi ini ketika pelangi di matamu tergelincir
Bagai harapan indah yang akan selalu terbawa sepanjang waktu Menginspirasi jiwa dan membuat kita semakin memahami
Bahwa cinta dan persahabatan mampu membuat indera kita mencapai keindahan yang abadi

Sekar Putih, 962024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline