Oleh: Eko Windarto
Dalam globalisasi industri 4.0 seperti sekarang, dunia pendidikan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Masalah tersebut kemudian memunculkan pertanyaan, apa dan bagaimana dunia pendidikan menyikapi tantangan di masa depan? Adakah solusi yang bisa diambil untuk memperbaiki kondisi pendidikan saat ini yang cukup memprihatinkan di banyak negara?
Di masa depan, negara-negara di seluruh dunia harus mengambil tindakan serius untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, seperti masalah kesenjangan pendidikan, kualitas pendidikan yang buruk, penghapusan paradigma belajar mengajar yang konvensional, perubahan riset kependidikan dan sarana pendidikan. Dalam artikel ini, kami akan membahas masalah-masalah tersebut secara detail dan mencoba memberikan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
1. Masalah Kesenjangan Pendidikan
Masalah pertama yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah kesenjangan pendidikan. Ini bukan hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat. Kesenjangan pendidikan adalah masalah serius yang mempengaruhi masa depan generasi muda dan pembangunan negara.
Kesenjangan pendidikan bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti perbedaan pengeluaran negara untuk pendidikan, kurangnya guru berkualitas, lingkungan belajar yang kurang kondusif, dan lain sebagainya. Kesenjangan ini dapat diatasi dengan perbaikan kualitas pendidikan melalui pengadaan sarana dan prasarana belajar yang memadai serta pengembangan kurikulum pendidikan yang terintegrasi dan inklusif.
2. Kualitas Pendidikan yang Buruk
Masalah kedua yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah kualitas pendidikan yang buruk. Ini terjadi di banyak negara di seluruh dunia dan merupakan akar dari banyak permasalahan lain seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Kualitas pendidikan yang buruk menghalangi siswa dari kesempatan meraih masa depan yang lebih baik.
Kualitas pendidikan yang buruk dapat diatasi dengan meningkatkan pengeluaran untuk pendidikan serta pelatihan bagi guru dan pengajar untuk meningkatkan kompetensi mereka. Selain itu, negara harus memastikan bahwa pendidikan memungkinkan siswa untuk belajar keterampilan abad 21 seperti kecakapan digital dan kecakapan interpersonal, yang akan mempersiapkan mereka untuk bekerja di era digital.
3. Paradigma Belajar-mengajar yang Konvensional
Sekolah-sekolah di seluruh dunia masih menggunakan cara belajar-mengajar yang konvensional. Hal ini tidak lagi sejalan dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan dinamis seperti sekarang. Paradigma tersebut harus diubah agar siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang sesuai dengan tren industri saat ini.