Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Di Dalam Patung Buddha Ada Puisi Cinta

Diperbarui: 24 Mei 2024   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Oleh: Eko Windarto

Ketika kau mengucapkannya, terasa hatiku bergetar. Seakan-akan suatu magnet kebahagiaan yang tersirat Menerobos dinding pernikahan yang membungkus jiwa-ku

Ketika kau berbisik, tanganku tak henti mengusap hatimu
Sebuah saat di mana aku tersenyum teramat dalam melihat sinar wajahmu yang berseri-seri Karena cahaya yang bersinar dari dalam dirimu

Di dalam patung Buddha ada puisi cinta
Suatu keindahan cinta yang diukir tanpa cela
Dalam hati yang terbuka Sehingga membuatku terpana dalam bingkai indahnya

Ketika lututku lelah dan aku merasa tak mampu terus berjalan Kamu tetaplah di sisi-ku, mengiringiku sepanjang jalan Membuatku merasa aman, terbimbing, dan terlindungi Hingga aku sadar bahwa engkaulah yang kumiliki selalu

Dan pada saat itu kuat cintaku dalam patung Buddha merasuk Membuatku memahami bahwa cinta tidaklah bernama, warna atau bentuk
Cintalah yang mempersatukan kita, membuat kita bersama Seiring waktu dan kekal abadi sepanjang masa

Di dalam patung Buddha ada puisi cinta
Yang selalu ku ukir dalam hatiku, segala waktu
Hingga ke ujung dunia, dan saat kita dipanggil Tuhan
Cinta akan tetap terpatri dalam hati, tak akan sirna dalam waktu.

Batu Wisata, 2352024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline