Eko Windarto
Di era yang beriring dengan cahaya zaman
Hari gini pun mulai bertanya pada angkasa; "Apakah kebenaran tersurat pada tangan yang tak terbilang mewarnai negeri, rakyat percaya Jowo atau Jawi?"
Retorika yang terucap, seruling politik berdendang
Tersemat di dada Jowo, tanda prestasi yang terbang meniti tangga kemajuan, berjuang bagi Indonesia tercinta
Namun angin merujuk Jawi, pilihan terbarukan di goa pertapa.
Tak terbendung di hati kecil, dilema yang menderu
Rakyat menimbang dalam fitrah, dua pangeran yang menerawang
Satu membawa pengalaman, penerobos mimpi tanah air
Yang lain membawa harapan, dengan energi sang pemuda muda.
Seperti dua sayap elang, mereka merajai wajah senja
Pagi mengabarkan perjalanan sang bapak yang pantang menyerah
Malam merayu masa depan, anak muda yang dengan lembut melangkah
Mereka menjadi pedoman hidup bagi rakyat yang mencari jalan
Di hari gini, rakyat mulai diterjang bujukan pilihan
Sebuah dilemma menjelang fajar, dalam putaran demokrasi
Mereka membaca nubuat politik, gemetar hati bimbang dan ragu
Apakah kepercayaan atas Jowo atau Jowi yang akan menguasai angkasa?
Namun di tengah huru-hara, satu suara menghibur diri
Bahwa tak seburuk yang dikhawatirkan, kali ini akan berbeda
Sungguh, jika perubahan berdatangan pada hari yang gini
Biarkan kita bersama-sama terbang, mengejar mimpi di pangkuan masa
Di waktu ketika hati bersambung, pilihlah dengan bijak, Jowo atau Jowi, satu-satunya jawaban tersirat
Demokrasi bergerak, layaknya roda kehidupan yang berkisar
Maka buatlah pilihan terbaik, bersama harapan di tangan yang terjaga
Hari ini, hari esok, tiba bagi kita untuk melangkah
Mengikuti jejak langkah mereka, menciptakan Indonesia lebih baik; Jowo atau Jowi, percayalah pada hati yang lurus
Rakyat bersama mereka, menjaga negeri dari batas akhir senja
Batu, 2942024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H