Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Sebuah Pesan Dalam Menghargai Setiap Momen 2

Diperbarui: 4 Maret 2024   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Oleh: Eko Windarto

Yanto juga merasa begitu terkejut dan merasa ragu dengan tindakan yang dilakukan oleh Erwin seusai menemukan kebenaran. Dia mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan Erwin melakukannya. Setelah beberapa minggu menyelidiki, akhirnya Yanto menemukan kebenaran di balik tindakan Erwin.

Ternyata, Erwin mengalami tekanan finansial yang besar. Ayah Erwin menjalankan bisnis kecil-kecilan dan bisnis mereka mengalami kesulitan setelah terkena imbas dari pandemi. Erwin mencoba mencari pekerjaan tambahan, namun semua usahanya tidak berhasil. Pada akhirnya, Erwin terdorong untuk menerima tawaran dari perusahaan yang berlokasi di pabrik tersebut untuk membunuh wartawan.

Yanto sangat terkejut setelah mengetahui alasan di balik tindakan Erwin. Dia menjadi semakin menyadari bahwa tekanan keuangan dan krisis keuangan ternyata bisa membuat orang melakukan apa saja untuk mendapatkan uang. Dan terkadang, seseorang tidak menyadari dampak buruk yang bisa terjadi akibat tindakan mereka. Yanto menyadari bahwa apa yang dialami Erwin bukanlah hal yang mudah dan melihat bahwa Erwin sedang hancur di dalam dirinya sendiri.

Meskipun Erwin mengakui kesalahannya dan menerima hukuman penjara yang dijatuhkan kepadanya, tidak berarti ia baik-baik saja di dalam penjara. Kehidupan di balik teralis besi sangatlah sulit dan memerlukan perjuangan untuk bertahan hidup. Namun, sejak hari pertamanya di dalam penjara, Erwin melakukan perubahan besar dalam hidupnya. Ia memanfaatkan pengalamannya di penjara untuk introspeksi diri dan memperbaiki dirinya.

Erwin menghadapi banyak kesulitan di penjara, tapi dia terus melangkah maju. Ia berlatih untuk tidak membiarkan keadaan yang sulit menekan dirinya, melainkan ia mengubahnya sebagai kesempatan untuk memberikan dampak positif dan memberikan inspirasi bagi teman-teman di dalam penjara. Ia melakukan banyak hal untuk mengisi waktunya, seperti mengikuti kelas bahasa Inggris dan memperdalam agama untuk meningkatkan kemampuannya sebagai manusia.

Walaupun prosesnya memakan waktu, Erwin berjuang untuk menyesuaikan diri dengan tenggang waktu, pola tidur, dan kebiasaan yang sangat berbeda. Tapi, melaluinya, ia mampu tumbuh dan belajar dari kegagalannya. Erwin harus menahan rasa rindunya kepada keluarganya dan ia ingin kembali pada keadaan yang normal. Dalam situasi di mana ia bisa kehilangan segalanya, ia belajar lebih menghargai setiap momen, baik di dalam maupun di luar penjara.

Batu, 4/3/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline