Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Demokrasi di Negara yang Rakyatnya Mudah Memaafkan dan Mudah Melupakan

Diperbarui: 20 Februari 2024   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Eko Windarto

I. Pengertian Demokrasi Sebelum membahas tentang demokrasi di negara yang rakyatnya mudah memaafkan dan melupakan, perlu kita pahami terlebih dahulu apa pengertian demokrasi. Secara umum, demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan di mana keputusan dibuat oleh mayoritas melalui mekanisme pemilihan. Prinsip-prinsip demokrasi meliputi hak suara yang sama bagi semua orang, kebebasan berbicara dan berkumpul, dan pemimpin yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan.

II. Demokrasi di Negara yang Rakyatnya Mudah Memaafkan dan Mudah Melupakan

Di negara yang rakyatnya mudah memaafkan dan melupakan, demokrasi dapat membawa tantangan tersendiri. Apabila sebuah negara telah melewati masa-masa sulit seperti konflik sosial maupun konflik politik, maka rakyatnya cenderung ingin melupakan masa lalu dan beralih perhatian ke masa depan. Namun, melupakan sejarah dapat berbahaya karena dapat terulang kembali di masa yang akan datang.

Demokrasi di negara yang rakyatnya mudah memaafkan dan mudah melupakan menjadi rugi jika sejarah tidak diajarkan dan dikenang. Sejarah perlu dijadikan sebagai pelajaran, sehingga rakyat dapat menghindari terjadinya konflik serupa di kemudian hari. Demokrasi yang baik harus memastikan bahwa rakyat tidak melupakan sejarah dan hak-hak asasi manusia.

III. Kendala Demokrasi di Negara yang Mudah Memaafkan dan Melupakan

Kendala yang paling sering muncul dalam demokrasi di negara yang mudah memaafkan dan melupakan adalah kurangnya kesadaran akan sejarah dan kurangnya partisipasi politik. Sebagian rakyat mungkin merasa bahwa politik tidak penting dan kurang begitu memperhatikan masalah politik. Akibatnya, banyak rakyat yang kurang memahami hak-hak mereka dan kurang memahami pentingnya kontribusi mereka dalam pembuatan keputusan politik.

Selain itu, dalam kondisi seperti ini, seringkali muncul juga ketidakpercayaan terhadap sistem demokrasi sebagai sebuah model pemerintahan. Rakyat bisa jadi merasa bahwa demokrasi tidak mengatasi masalah yang relevan bagi masyarakat sehingga mengurangi motivasi mereka untuk terlibat dalam proses demokrasi.

IV. Solusi dalam Mengatasi Kendala Demokrasi

Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam demokrasi di negara yang mudah memaafkan dan melupakan, antara lain:

Pendidikan Sejarah Pendidikan sejarah yang berkualitas dapat membantu mengatasi kekurangan kesadaran akan sejarah. Dengan mempelajari sejarah negara, rakyat akan lebih memahami masalah-masalah politik dan sosial yang pernah terjadi dan dapat menghindari terulangnya kesalahan masa lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline