Lihat ke Halaman Asli

Eko Windarto

Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

Cahaya Bulan Menuju Subuh

Diperbarui: 25 Januari 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya bulan memang indah dan menyejukkan hati.
Warnanya berkilauan membuat dunia terasa berwarna
Gemericik air dan angin malu-malu membelai Menghantar purnama pergi, menuju kegelapan subuh yang sunyi.

Rahasia yang tersimpan pada cahaya bulan begitu dalam
Tentang harapan dan angan dalam relung hati yang terpendam.
Eksistensi yang tak bisa diabaikan oleh jiwa dan raga
Menjadi hadiah dari Sang Pencipta untuk insan penghuni bumi.

Cahaya bulan yang tak akan pernah bisa kembali lagi
Menjadi pelajaran dalam hidup tentang arti penting waktu sejati
Saling menghargai waktu, kesempatan dan segala kebaikan, hingga kita pun bisa merasakan purnama yang abadi di surga yang kudus dan suci.

Sekarputih, 21012024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline