Lihat ke Halaman Asli

Kemacetan di Jalanan Yogyakarta

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogya memiliki masalah yang begitu kompleks yang harus segera ditangani. Salah satunya tentang kemacetan. Walaupun kemacetan yang melanda yogya tidak separah yang ada di jakarta, namun bila hal ini dibiarkan maka lambat laun masalah ini akan menjadi besar. Salan satu kemacetan yang melanda yogya adalah jalan malioboro, titik nol kilometer, depan mall Ambarukmo Plaza, flyover janti dan lainnya. Salah satu penyebab kemacetan yang melanda yogya yaitu tingginya jumlah kendaraan pribadi yang tidak dibarengi dengan pelebaran jalan yang ada.

Yogyakarta dikenal sebagai kota wisata , berbudaya dan sebagai kota pelajar. Setiap tahunnya ada mnayarakat yang menuntut ilmu di yogyakarta. Secara tidak langsung pelajar yang masuk ke dalam yogya menambah jumlah penduduk dan menambah jumlah keendaraan yang ada. Berawal dari hal tersebut kini pengguna kendaraan pribadi menjadi meningkat. Kemcetan yang akhir-akhir ini sering terlihat yaitu di jembata flyover janti, yang mengekor hingga sebelum naik jembatan tersebut, tepatnya di depan smk penerbangan yogya.

Irfan (23) seorang mahasiswa UPN V Yogyakarta mengatakan setiap sore pasti ada kemacetan yang melanda kota yogya. “saya sering melewati flyover janti, dan sering terjadi kemacetan yang lumayan parah” ujarnya. Musim liburan yang lumayan panjang ini dimanfaatkan oleh wisatawan dari berbagai kota untuk berwisata di yogyakarta. Hal seperti ini pula yang membuat jalan-jalan di yogya menjadi sangat padat dan berujung pada kemacetan.

Sering saya jumpai saat terjadi kemacetan begitu banyak mobil pribadi yang didalamnya hanya terdapat satu atau dua orang saja sehingga masalah ini hanya membuat penuh jalan saja, saran saya untuk pengguna kendaraan mobil sebaiknya ketika menggunakan kendaraan tersebut lebih bijak dimana bila hanya satu atau dua orang saja yang terdapat dalam mobil lebih baik menggunakan alternatif kendaraan lain atau menggunakan kendaraan umum.

Masalah tentang kemacetan ini bukan saja menjadi pekerjaan rumah pemerintah saja namun masalah ini merupakan tanggungjawab kita bersama dimana dibutuhkan saling berkerjasama anatara pemerintah dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini, serta kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum seharusnya ditingkatkan sehingga dengan demikian akan menjadi suatu budaya yang akan selalu dilestarikan terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline