Lihat ke Halaman Asli

Eko Wardaya

Divisi Bantuan Hukum Seknas LS VInus

Teguhkan Jalan Menulis: Kumpulan Tulisan Seorang Buruh

Diperbarui: 2 Mei 2020   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Peringatan Hari Buruh selalu mengingatkan saya pada buku yang pernah saya cetak melalui self publishing pada tahun 2014. Buku tersebut berisi kumpulan tulisan semasa saya menjadi buruh di Perusahaan Jasa kisaran tahun 2012 sampai 2013. Beberapa tulisan dalam buku tersebut pernah saya post di kompasiana.

Semasa bekerja di Laboratorium, kadang saya menulis di sela-sela pekerjaan (lebih sering diam-diam agar tak ketahuan atasan) bahkan ketika pulang larut malam pun pasti saya menyempatkan menulis. Maklum saya bekerja 12 jam per hari plus sabtu dan minggu (derita seorang buruh). Hari libur tetap ON tapi beginilah kalau sudah cinta, tak kenal lelah waktu dan tempat. Tujuannya menyelesaikan apa yang dituju untuk berbagi: Menulis untuk semesta.

"Label penulis bukan hanya milik mereka mereka yang sudah membuat buku saja, tapi buruh juga berhak menjadi penulis", seingat saya hal tersebut yang terucap oleh saya ketika lelah untuk menulis seusai pulang kerja. Afirmasi positif untuk diri sendiri agar terus produktif.

Tapi tulisan-tulisan tersebut bukan bertemakan keseharian saya ketika menjadi buruh atau gugatan kaitan kebijakan pemerintah dan perusahaan melainkan tema-tema ringan mengenai motivasi diri dan motivasi menulis.

Saat itu saya berpikir ingin menuliskan sesuatu yang bisa membangkitkan dan menyadarkan teman-teman muda bahwa setiap orang bisa dan mampu menulis. Hingga kemudian saya membuat Grup Facebook Komunitas Penulis Muda. Walhasil founder harus jadi tauladan dalam menulis baik frekuensi menulis pribadi maupun memotivasi anggota komunitas. "Satu minggu minimal satu tulisan", begitu saya ucapkan ke mereka sebagai program grup yang kemudian akan saya tagih tiap pekannya.

Tentu pada tahun-tahun itu pula belum tercetus ide untuk membukukan kumpulan tulisan saya semasa menjadi buruh, walaupun saya sudah memiliki mimpi untuk menerbitkan buku.

Sampailah pada tahun 2014, ketika Komunitas yang saya buat sudah vakum, barulah saya berpikir untuk membuat sebuah buku via self publishing yang berisi tulisan-tulisan yang pernah dibuat sebelumnya ditambah beberapa tulisan baru untuk melengkapi tema motivasi menulis.

Dan buku ini saya persembahkan sepenuhnya untuk kado kelahiran anak kedua saya dan kawula muda yang ingin terus belajar menempa diri dan memulai menulis. 

Sepenuhnya biaya penerbitan buku ini (termasuk mendaftarkan ISBN) saya peroleh dari sponsor dan semua buku yang dicetak saya bagikan gratis kepada mahasiswa dan teman-teman penulis yang saya kenal.

Diberi judul Teguhkan Jalan Menulis, buku ini saya yakini mampu menjadi artefak di masa depan. Minimal untuk diri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline