"Seringkali saya bersemangat untuk menulis. Semangat yang menyala-nyala, ide terasa bergelayutan dalam benak pikiran. Tapi ketika akan mulai menulis, saya tidak tau apa yang harus ditulis, blank. Overload ide membuat saya mati kutu nampaknya, hanya diam berlama-lama di depan komputer. Kebanyakan tema tapi malah tak ada yang terabadikan dalam sebuah tulisan."
Setiap penulis pernah terserang hal yang serupa dengan saya. Itu adalah kondisi kebuntuan menulis atau yang lebih dikenal dengan istilah writer's block. Tahukah Anda?
Boleh jadi Anda pernah mendengar istilah tersebut tapi tidak tau arti, padahal anda pernah merasakannya ketika menulis. Blank, buntu, tak ada ide, hilang mood, dan ungkapan-ungkapan lainnya seringkali mewakili apa yang disebut dengan writer's block. Tak perlu heran, pun juga penulis professional pernah mengalami.
Writer's block biasa terjadi ketika kita akan menulis atau saat di tengah proses menulis itu sendiri. Berikut saya uraikan:
Tipe pertama, writers' block saat akan memulai proses menulis. Pada tipe ini umumnya penulis merasakan sulit menulis kalimat pertama, apa yang harus ditulis terlebih dahulu, kalimat pembuka seperti apa yang sesuai dan sebagainya.
Model lain seperti yang saya alami kemarin, banyaknya ide membuat bingung, pikiran campur baur.
Tipe kedua, writer's block ditengah perjalanan proses menulis. Teman-teman saya yang passion menulisnya di novel sering mengalami kejadian ini.
Akhirnya harus berhenti atau beralih ke tulisan lain tema. Juga berlaku pada penulis esai dan cerpen. Karya tak selesai penyakit writer's block malah menjangkit.
Ketahui penyebabnya dan lawan!
Pada umumnya writer's block disebabkan oleh penguasaan topik yang tak memadai, kurang referensi, dan motivasi sedang kering atau malah overload ide. Jangan kira writer's block terjadi hanya kisaran waktu sesaat, hitungan menit, jam atau hari.