Lihat ke Halaman Asli

Eko Wardaya

Divisi Bantuan Hukum Seknas LS VInus

Orientasi Menulis: Buat apa?

Diperbarui: 25 April 2020   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi tujuan

Berbagai pendapat muncul ketika dipertanyakan "Buat apa (orientasi) anda menulis?". Ada yang menjawab bahwa menulis untuknya hanya sekedar hobi, lain lagi ada yang kebalikannya bahwa menulis tidak sekedar hobi.

Saya sendiri mengorientasikan kegiatan tulis menulis bukan hobi belaka. Seringkali saya katakan buat saya hobi itu konsumtif. Sedang saya ingin memiliki manfaat bukan bagi diri sendiri melainkan juga orang lain, sehingga saya harus produktif.

Memang apa saja orientasi menulis kebanyakan orang selama ini? Ya macam-macam, sedikitnya saya urai sebagai berikut:

Pertama, menulis sebagai profesi, banyak profesi ini ditekuni seseorang. Ada yang bilang jika memang awalnya dari hobi, tapi ternyata potensi yang mereka miliki berkembang di bidang tersebut. Passion yang sangat besar dalan diri mereka sehingga pekerjaan sebagai profesi penulis menyatu dalam diri mereka. Mereka mampu menulis buku-buku best seller, memenangkan kompetisi menulis, dan prestasi kepenulisan lainnya.

Kedua, menulis ditarik ke ranah bisnis. Ini yang disebut writerpreuneur. Ia menghasilkan uang dari bidang tulis menulis selain sebagai profesi. Contoh: Membuka bisnis penerbitan, menjadi motivator menulis, mengisi seminar karya, menjadi pakar SEO, dan masih banyak lagi.

Ketiga, yang disebut di awal, ialah hobi. Hobi menulis bukan berarti menjadikan profesi penulis sebagai cita-citanya. Boleh jadi menulis hanya dijadikan tempat curahan hatinya, tempat luapan ekspresinya, menulis menjadi kebutuhan hidup baginya. Sekali lagi, seorang yang menulis belum tentu seorang penulis.

Karena saya punya passion di bidang kepenulisan maka menulis bukan sekedar hobi. Ia membuat saya produktif dan menebar kemanfaatan dengan gagasan alamiah yang saya miliki baik berasal dari pengalaman, membaca, maupun hikmah dari manapun.

Bagaimana dengan anda?

Tidak perlu diperdebatkan, setiap orang punya kertas posisi masing-masing. Yang penting kita sama-sama menulis, bermanfaat bagi diri maupun orang lain.

Khoirunnas anfauhum linnas, tapi saya berharap kegiatan menulis teman-teman secara sadar diarahkan pada gerakan meninggikan dan atau mengangkat harkat martabat bangsa ini.

Karena ilmu lah yang akan mengangkat Indonesia seperti halnya barat yang bangkit karena ilmu. Coba saja bandingkan buku-buku di barat dan Indonesia. Berapa banyak yang diterbitkan pertahunnya. Bandingkan saja!

Baik hobi ataupun bukan mari menebar manfaat dengan inspirasimu, terbitkanl tulisanmu. Buat yang (orientasi) hobi dan sekedar kenbutuhan tolong dokumentasikan dengan rapi.

Siapa tau anda beruntung seperti Soe Hok Gie, kegelisahan dalam buku hariannya diterbitkan menjadi buku dikemudian hari sehingga lebih bermanfat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline