Lihat ke Halaman Asli

LGBT Tumbuh Subur di Uni Eropa

Diperbarui: 7 Agustus 2023   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Uni Eropa memastikan kebebasan bagi komunitas LGBT di seluruh blok. Bagi komunitas LGBT ini merupakan berita yang menggembirakan. Mereka dapat hidup bebas dengan pasangan hidupnya dengan tenang di Uni Eropa. Selain itu, beberapa gereja di Uni Eropa pun sudah mulai mengadakan pemberkatan bagi pasangan LGBT.

Bagi mereka yang menganut LGBT, Uni Eropa merupakan tempat yang cocok untuk mereka melakukan hubungan sesama jenis. Namun bagi kita umat Islam, berita tentang Uni Eropa membebaskan komunitas LGBT merupakan berita yang menggemparkan. Kaum LGBT bebas melakukan kegiatan mereka di negara yang menjadi anggota Uni Eropa.

Apa yang akan terjadi di Uni Eropa jika kebebasan bagi komunitas LGBT terus dilanjutkan? Dampak yang utama dari kebebasan kaum LGBT melakukan kegiatannya adalah menurunnya tingkat kesehatan dan akan memiliki resiko tinggi terkena penyakit kanker anal. Selain itu banyak penelitian yang menyatakan bahwa kaum LGBT lebih berisiko terkena masalah kesehatan selain penyakit menular seksual.

Kaum LGBT juga beresiko terkena kanker anus, HIV, sifilis, gonore, dan kanker ovarium. Lambat laun kaum LGBT akan terkena penyakit tersebut. Menurut penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan dan penyalahgunaan zat berbahaya lebih banyak terjadi di komunitas LGBT. Selain merokok, mereka cenderung kecanduan alcohol atau tembakau, dan juga narkoba.

Selain itu, komunitas LGBT dapat menimbulkan perubahan perilaku, akan cenderung mengakibatkan hal negative pada sistem syaraf, serta penurunan pada kemampuan kerja otak. Perbuatan LGBT dapat merusak moral dan menentang nilai-nilai keseimbangan yang ada dalam Masyarakat. Akibatnya, banyak dari mereka yang dikucilkan dari lingkungan sosial tempat tinggalnya.

Kembali ke Uni Eropa yang telah melegalkan komunitas LGBT, dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan dunia Uni Eropa adalah berkurangnya jumlah penduduk Uni Eropa di masa yang akan datang. Penduduk di Uni Eropa akan sama dengan negara Jepang yang tingkat pertumbuhannya sangat kecil. Kita akan melihat dua puluh atau tiga puluh tahun kedepan bagaimana sepinya negara-negara Uni Eropa karena dilegalkannya LGBT.

Dampat berkurangnya penduduk negara Uni Eropa akan membuat kekuatan negara-negara Uni Eropa akan menurun, stabilatas keamanannya pun akan semakin merosot tertinggal. Tidak adanya manusia di negeri-negara Uni Eropa akan berakibat perebutan wilayah oleh negara-negara yang melarang adanya komunitas LGBT.

Bagi kita sebagai umat Islam, dan juga penduduk negara Indonesia selayaknya bersyukur karena komunitas LGBT dilarang di negara Indonesia. Hal ini memberikan dampak positif bagi penduduk Indonesia yang sedikit terkena dampak kesehatan pelaku LGBT. Kita juga sebagai orang tua harus terus mengkampanyekan bahaya LGBT kepada anak-anak kita dan juga Masyarakat di sekitar kita agar terhindar dari penyakit LGBT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline