Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Anak Down Syndrome

Diperbarui: 20 Juli 2023   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Down syndrome adalah kelainan genetic akibat kelebihan kromosom. Kromosom adalah gen dalam tubuh. Gen tersebut menentukan bagaimana tubuh bayi terbentuk dan berfungsi saat tumbuh selama kehamilan dan setelah lahir. Biasanya bayi lahir dengan membawa 46 kromosom, sedangkan bagi anak down syndrome memiliki Salinan ekstra dari salah satu kromosom yaitu kromosom 21. Istilah medis disebut dengan "Trisomi". Salinan ekstra ini mengubah cara tubuh dan otak bayi berkembang, yang menyebabkan tantangan mental dan fisik bagi bayi.

Anak down syndrome mungkin bertindak dan terlihat mirip. Setiap anak down syndrome memiliki kemampuan yang berbeda. Anak dengan down syndrome biasanya memiliki IQ (ukuran kecerdasan) dalam kisaran rendah hingga sedang, dan lebih lambat berbicara dari pada anak-anak lain.

Beberapa ciri-ciri anak down syndrome bisa kita kenali seperti wajah rata, terutama pangkal hidung, leher pendek, telinga kecil, lidah yang cenderung keluar dari mulut, bitnik-bintik putih kecil pada iris (bagian berwarna) mata, tangan dan kaki kecil, tonus otot yang buruk atau persendian yang longgar, lebih pendek tingginya sebagai anak-anak dan orang dewasa.

Pendidikan anak down syndrome dilakukan dengan cara individual yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan perkembangan anak. Anak down syndrome diajarkan cara untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mandiri, berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan baik. Pendidikan berikutnya yang diberikan kepada anak down syndrome adalah mengajarkan mereka  untuk dapat merawat diri dan melakukan tugas-tugas sederhana dengan bimbingan. Bimbingan yang dilakukan oleh orang tua, guru dan Masyarakat akan berdampak kepada perkembangan Pendidikan anak down syndrome.

Kegiatan Pendidikan yang diberikan kepada anak down syndrome seperti menebalkan tulisan angka dan huruf yang masih berupa titik-titik, menyamakan angka atau mencocokkan, menyebutkan angka dan huruf. Selain itu kemampuan anak down syndrome untuk duduk tenang juga diajarkan saat awal pembelajaran.

Kerjasama antara guru dan orang tua dalam memberikan pembelajaran kepada anak dapat membantu anak mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan perkembangan anak down syndrome.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline