Lihat ke Halaman Asli

Eko S Nurcahyadi

Penulis, Pegiat Literasi, aktivis GP Ansor

Karya-karya Mbah Wali Kyai Soleh Darat yang Terserak

Diperbarui: 22 April 2020   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lathoifut thaharoh wa asrorus sholat foto dokumen pribadi

Kyai Soleh Darat adalah salah satu sosok penting sejarah ulama Nusantara. Masyarakat mengenal namanya karena Kyai Soleh Darat merupakan guru dari RA Kartini, KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan. 

Insyaallah ketiganya adalah jaminan nama-nama yang akan selalu diingat masyarakat dan bangsa Indonesia oleh peran besar mereka dalam sejarah nasional Indonesia. RA Kartini dinobatkan sebagai pahlawan Nasional atas kepeloporannya mendobrak tradisi melahirkan gerakan emansipasi perempuan.

Lalu KH Hasyim Asy'ari sosok ulama multi peran selain dikenal sebagai muassis (pendiri) jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU) juga terekam pula arsiteksi nya dalam membentuk identitas serta jati diri bangsa. Perlawanan rakyat Surabaya juga terkonfirmasi atas keampuhan fatwanya yang dikenal sebagai resolusi jihad.

Sedangkan KH Ahmad Dahlan dikenal luas sebagai promotor gerakan modernisasi Islam dengan mendirikan organisasi Muhammadiyah. Saat ini Muhammadiyah diketahui sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dengan penguasaan aset yang sangat besar. Performa sosialnya merambah banyak sektor kehidupan masyarakat mulai pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan lain sebagainya.

Santri Kyai Soleh Darat tentu bukan hanya tiga besar dan fenomenal itu. Masih sederet nama ulama besar Jawa yang berpengaruh hasil didikannya. Hampir semua ulama berpengaruh di pantai utara Jawa pernah mengenyam pendidikan agama dari Kyai Soleh Darat.

Peran unik Kyai Soleh Darat

Foto dokumen pribadi tarjamah Al Hikam

Ada peran krusial lain yang tak kalah penting dicatat dan dipublikasikan. Ada sementara peneliti literasi pesantren yang mengungkapkan keputusan visioner Kyai Soleh Darat dalam produktivitas karya tulisannya berwujud kitab-kitab klasik berbahasa Jawa.

Diperkirakan ada puluhan hingga ratusan naskah dan risalah (kitab kecil)  yang ditulis Kyai Soleh Darat. Ada juga naskah kitab tafsir dengan ketebalan mencapai lebih dari 500 halaman. Kebanyakan kitab-kitab itu merupakan penulisan ulang beserta ulasan bernas dari kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama salaf di Timur Tengah.

Hal itu terkonfirmasi melalui penuturan dhuriyah (ahli waris) yang penulis kenal memang kitab-kitab tulisan Kyai Soleh Darat semua dengan pengantar bahasa Jawa khas pesantren. Dari daftar karyanya yang berhasil terkumpul berpuluh judul. Penulis sendiri mengoleksi beberapa judul kitab karya Kyai Soleh Darat setelah dicetak ulang oleh penerbit kitab ternama di kota Semarang. 

Dari uraiannya terasa bobot dan karomahnya sebagai ulama paripurna. Meskipun dengan bahasa lokal sama sekali tidak mengurangi mutu dan substansi materi kitab aslinya. Penjelasan lengkap setiap pokok permasalahan selalu mendalam dan memberi sudut pandang baru dan komplit meliputi aspek syari'at (hukum formal), haqiqat (aspek esoteris) dan maslahat al ammah (harmoni sosial).

 Untuk kurun waktu awal abad 20 atau awal tahun 1900-an bahasa yang dipilih tergolong bahasa kromo madyo cenderung ngoko. Sehingga mudah dicerna dan diterima masyarakat umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline