Dalam rangka pengembangan angkutan darat Kabupaten Gresik merencanakan angkutan khusus ke Bandara Internasional Juanda. Kabupaten Gresik mempunyai wilayah yang cukup luas meliputi wilayah laut / perairan seluas 45.493,25 Ha dan wilayah daratan seluas 1.192 Km persegi. Wilayah gresik juga mencakup pulau Bawaean yang berjarak 80 mil laut dari pusat kota Gresik. Secara geografis kota Gresik terletak dekat pantai (laut jawa) menjadi pusat industri dan perdagangan. Penduduk Kabuten Gresik menurut data tahun 2009 berjumlah 1.223.329 jiwa. Khusus kecamatan Tambak (Pulau Bawean) sebesar 40.642 jiwa serta kecamatan Sukapura (Pulau Bawean) sebesar 72.366 jiwa dan yang berada diluar negeri (Malaysia, Singapore dan Brunei Darussalam) sebesar 800.000 jiwa. Saat ini transportasi yang digunakan menuju Pulau Bawean adalah sarana transportasi laut, yang dilayani satu unit Kapal Cepat KM. EXPRESS BAHARI 1 C kapasitas 350 orang. Masyarakat Bawean mobilitasnya cukup tinggi karena 40 % adalah sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sedangkan masyarakat Kabupaten Gresik terutama di Kecamatan Kota mobilitasnya juga cukup tinggi. karena ada 3 kecamatan merupakan kawasan industri sehingga aktivitas dan mobilitas masyarakat tinggi. Berdasarkan data tahun 2011 jumlah industri di Kecamatan Gresik berjumlah 138 industri termasuk industri besar maupun sedang dan 80 % merupakan industri asing (PMA) seperti PT. KIM, PT. Dovechem Maspion Terminal, PT. Maspion Energi Miratama dan banyak industri besar yang tidak saya sebutkan. Sedangkan perusahaan BUMN seperti PT. Petrokimia Gresik dan PT. Semen Gresik.
Melihat potensi tersebut diatas, tidak salah Pemerintah Kabupaten Gresik berencana menyiapkan angkutan khusus dari /ke Bandara Internasional Juanda. Pemerintah Kabupaten Gresik sudah membuat studi kelayakan angkutan khusus bandara dan awal Mei 2012 telah dilakukan survey route Gresik - Bandara Internasional Juanda. Route yang dilewati dimulai dari pemberangkatan Terminal Gubernur Suryo lewat Jl. Samanhudi menuju Jl. HOS Cokroaminoto, menuju Jl. Basuki Rahmat, menuju Jl. Harun Thonhir, menuju Jl. Amak Kasim, menuju Jl. Kapten Darmo Sugondo, selanjutnya masuk Tol Surabaya Gresik melalui pintu Gerbang Tol Romo Kalisari, selanjutnya melewati Tol Surabaya Gempol selanjutnya masuk Tol Waru Juanda menuju Bandara Internasional Juanda dan begitu pula sebaliknya (dimungkinkan masuk Terminal Purabaya). Perjalanan yang ditempuh dengan menggunakan bus sedang (27 seat) sejauh 49 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit.
Rencana operator yang melayani angkutan khusus bandara ini akan dikelola oleh PERUM DAMRI dan armada yang disediakan direncanakan sebanyak 6 unit. Jenis pelayanan Bus milik PERUM DAMRI adalah non ekonomi, dimana bus dilengkapi fasilitas AC, pengaturan sandaran tempat duduk, tempat bagasi di dalam dan musik /karaoke.
Dengan demikian masyarakat Kabupeten Gresik pumya pilihan angkutan alternatif menuju Bandara Internasional Juanda. Angkutan alternatif jenis bus ini merupakan angkutan yang aman, nyaman, tepat waktu dan tarif yang terjangkau. Untuk menunjang kelancaran angkutan khusus ini pemerintah Kabupaten Gresik akan menyiapkan pembangunan Halte/Shelter Bus di kawasan industri Jl. Kapten Darmo Sugondo sebanyak 1 (satu) unit. Sedangkan pihak Perum DAMRI akan meyediakan loket tiket di Terminal Gubernur Suryo.
Semoga masyarakat Gresik tidak lama lagi dapat memanfaatkan pelayanan angkutan khusus Bandara Juanda
Salam Kompasianer,
Senin, 18 Juni 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H