Hari ini mungkin adalah hari yang bersejarah buat transformasi public transport di Kota Solo, sebuah Rail Bus buatan PT INKA madiun, yang di "hadiahkan" kepada Pemkot Solo diluncurkan dan diresmikan oleh Mentri Perhubungan Fredi Numberi, di depan rumah Dinas Walikota. Sekilas mengenai Rail Bus, Rail Bus adalah salah satu moda Light Rapid Transit yg berbasis rel dan berkapasitas rendah, dibawah 10.000 psg/hari. Sistem ini biasanya dipakai sebagai feeder di kawasan sub-urban untuk menuju ke moda Mass Rapid transit yang akan membawa mereka ke kawasan urban. Meskipun feeder, LRT ini juga mempunya headway yang lumayan rapat pula. Di Solo, sistem LRT ini di kembangkan untuk menghidupkan jalur yang Solo - Wonogiri yang sudah di tinggalkan sejak lama. Dengan harga Rp. 16M, sebuah Rail Bus dengan 3 gerbong diluncurkan hari ini (hanya 1 rangkaian). Akan tetapi, sebenarnya berapakah volume penumpang yang pasti dari jalur ini sedangkan di Solo sendiri pun juga ada jalur komuter Solo - Jogjakarta yang dilayani oleh kereta PRAMEKS yang notabene kondisinya berupa kereta diesel tua refurbish hibah dari jepang dari jaman entah berantah, yang panas, sumpek dan sebenarnya lebih di perlukan para komuter dari pada jalur Solo -Wonogiri tersebut. Prameks pun tak hanya di pakai oleh para komuter untuk pulang pergi Solo- Jogja tetapi juga dipakai sebagai connecting train dari dan ke Bandara Adisucipto. Sehingga, keeta ini menjadi image awal tentang transportasi di negara ini di mata Turis. Sehingga bisa menjadi nilai plus atau malah minus Kalau dipikir2 harga 1 rangkaian 3 gerbong rail bus ini "cuma" rp16M, kalo dibikin 1 full chain train dengan 6 atau 8 gerbong dengankapasitas 500 orang, Let's say harganya jd Rp. 30M(discounted price) dan beroperasi 15jam dari jam 5 pagi - 20 (last train) dengan asumsi satu trip durasi 50menit,10 menit untuk boarding& alight 500 orang /trip (asumsi volume pergerakan per hari 7500pssg/day , harga tiket solo jogja Rp. 10rb. maka dalam waktu kurang dari 500 hari sudah tercipta RoI (return of investment). itu adalah hitungan matematika paling sederhana. saya tidak tahu apa yang ada di benak PT KAI / Ditjen Kereta Api sehingga hal sederhana semacam itu bisa "terlewatkan" dan cenderung terus menerus menaikkan harga tanpa meningkatkan pelayanan mulai dari fasilitas hinga pelayanan non fasilitas yang lain, dan malah mengurangi jam operasi di saat peak hour. Padahal di belahan negara manapun yang namanya bisnis Mass Rapid Trasnsit tidak pernah mengenal kata "RUGI" Untuk warga Solo, selamat!! anda pantas bangga dan lebih dibutuhkan lagi semangat untuk punya rasa memiliki dan menjaga aset bersama. [caption id="attachment_121695" align="alignnone" width="320" caption="new Solo railbus"][/caption] [caption id="attachment_121696" align="alignnone" width="800" caption="railbus & prameks side by side"]
[/caption] [caption id="attachment_121701" align="alignnone" width="500" caption="kereta prameks yg bagus dr luar, hancur di dalam"]
[/caption] disclaimer: images belong to respective owner
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H