Striker Persebaya David da Silva lolos dari jebakan offside setelah menerima umpan terobosan. Tanpa pikir panjang, penyerang plontos asal Brasil itu melepaskan tembakan keras. Meski dari sudut sempit, bola tendangan pemain nomor tujuh 7 menghujam deras ke dalam gawang. Kroosak dan gol.
Aji Santoso yang sejak menit pertama berdiri di pinggir lapangan sontak meluapkan emosinya. Dua tangannya mengepal dan tubuhnya berbalik ke official yang juga cemas di bench. Tanpa dikomando, Bejo Sugiantoro cs dan pemain memburu dan memeluk Aji. Dramatis. Persebaya menang di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu (24/11/2019) malam.
Kegembiraan Aji dan para pemain selepas peluit ditiup beberapa saat kemudian adalah wajar. Melakoni laga away, Persebaya tidak bisa didukung sepenuhnya oleh Bonek Mania, suporter fanatiknya. Mereka hanya bisa sampai di pintu Stadion sembari mengintip dari jeruji. Ekspresi dan luapan kegembiraan mereka sempat terrekam kamera. Betapa Bonek rindu mendukung langsung. Tapi mereka harus menahannya, karena Persebaya mendapatkan sanksi tidak boleh ditonton pendukung setianya.
Sejak dipercaya mengambil tongkat kepelatihan dari Wolfgang Pikal, 'kesaktian' Aji memang tengah diuji. Pria 49 tahun itu hingga pertandingan ketiganya terbukti masih 'sakti'. Sejak ditangani eks winger tim nasional itu, Green Force tidak pernah menuai kekalahan. Bermain imbang di kandang PS Tira, 2-2 dan menang melawan PSM Makassar, 3-2 kemudian mengalahkan Persipura, 0-1. Awesome.
Stadion Aji Imbut seolah menjadi saksi bahwa Aji Santoso tengah dirapal ajiannya. Sepanjang 90 menit plus injury time Aji memberikan instruksi di pinggir lapangan.Tidak biasanya memang.Tapi justru itu yang membuat para pemain seolah mempunyai energi ekstra. Rendi Irwan cs terus berlari hingga menit akhir pertandingan.
Tentunya hasil terbaik diharapkan bukan hanya terjadi di Tenggarong. Melainkan di sisa 6 pertandingan. Apalagi banyak pihak menilai pria yang juga pernah membawa Persebaya juara Liga 1996/1997 semasa menjadi pemain itu adalah sosok yang tepat di tengah keterpurukan Persebaya.
Alasannya simpel. Aji adalah Persebaya dan Persebaya adalah Aji. Ibaratnya tumbu oleh tutup (baca:Pas). Bonek dan pendukung setia Persebaya jelas bisa sedikit bernafas laga. Posisi klasemen tim asal kota Pahlawan ini terkerek ke posisi 10 besar. Melawan Semen Padang di laga selanjutnya bisa jadi posisi Persebaya sudah ada di satu digit.
Harapan besar dan dititpkan ke tangan Aji. Mudah-mudahan ajian Aji Santoso masih banyak yang belum dikeluarkan. Mengingat masih ada 6 laga lagi yang perlu dituntaskan. Poin 38 belum sepenuhnya aman. Pemain juga jangan berpuas diri. Tetap membumi tetap harus menjadi opsi. Karena jumawa bisa menjadi bumerang yang tidak dinyana.
Meski sampai pertandingan ketiganya Aji masih 'sakti', semua elemen harus tetap rendah hati sembari bekerja keras yang tentunya tidak akan mengkhianati hasil. So, sekali lagi selamat Persebaya, selamat coach Aji. Akan lebih manis lagi jika di akhir musim Persebaya bukan lagi tim pupuk bawang namun tim gagah dengan poin mentereng. Semoga. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H