Lihat ke Halaman Asli

Tindakan Korektif Bidang Kehutanan Disampaikan di Pertemuan Komite Kehutanan FAO

Diperbarui: 27 Juli 2018   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FAO (dok.Humas KLHK)

P3E Suma-KLHK (Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018)-Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmen yang kuat, dalam mencapai demokratisasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan, melalui serangkaian tindakan korektif dengan hasil positif. Hal ini disampaikan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam Side Event the 24th Session Committee on Forestry (COFO-24) di Roma, Itali (17/7) waktu setempat.

Dalam paparan yang dikemas dengan judul "The State of Indonesia Forest" (Status Hutan Indonesia) tersebut dimoderatori Dr. Efransjah, yang diawali dengan sambutan dari Daniel Gustafson Deputy Director General Programmes (DDG) FAO.

fao-3-5b5a6e16bde5752ae96f8dc3.jpg

fao-4-5b5a6e2ebde5752abc063b73.jpg

FAO (dok.Humas KLHK)

"Tindakan korektif tersebut telah memberikan hasil yang signifikan dalam pencegahan deforestasi dan degradasi hutan, melalui pengelolaan kebakaran hutan yang efektif, penangguhan izin pemanfaatan hutan baru pada hutan primer dan lahan gambut, serta penerapan sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan sistem jaminan legalitas kayu", tutur Menteri Siti.

Selain itu, Menteri Siti menambahkan Indonesia telah menerapkan sistem pengelolaan hutan bersama masyarakat, termasuk komunitas adat, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan penguasaan hutan.

fao-1-5b5a71165a676f0a3453b894.jpg

fao-2-5b5a6e61bde575253b125a73.jpg

FAO (dok.Humas KLHK)

Penyelesaian konflik tenurial terkait lahan hutan juga disebutkan Menteri Siti sebagai salah satu peran kehutanan dalam mendukung mitigasi perubahan iklim, National Determined Contribution/NDC.

"Saat ini terjadi pergeseran dari pendekatan berorientasi korporat, ke pendekatan berorientasi pada masyarakat, dengan memastikan akses yang lebih adil ke sumber daya lahan dan hutan, sehingga mendorong kemakmuran masyarakat", lanjutnya.

Side Event kali ini membahas perubahan besar dalam pengelolaan hutan Indonesia menuju perspektif baru keberlanjutan dengan mengatasi masalah perubahan iklim, mengelola kelestarian hutan produksi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memastikan ketersediaan lahan bagi masyarakat.

fao-6-5b5a720acaf7db68ac450a62.jpg

fao-8-5b5a7232caf7db0a6107ae54.jpg

FAO (dok.Humas KLHK)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline