Lihat ke Halaman Asli

Eco Wisata Kupu-kupu dan Uji Nyali "Helena Sky Bridge"

Diperbarui: 8 September 2017   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eco Wisata Kupu-Kupu dan Uji Nyali 'Helena Sky Bridge' (dokumen P3E Suma)

P3E Suma, Makassar-Helena Sky Bridge sebagai salah satu bagian dari pengelolaan Sanctuary Spesies Kupu-kupu telah menjadi wahana yang menarik dan menjadi trend baru kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul). Nama helena diambil dari nama salah satu diantara 21 jenis kupu-kupu yang dikembangbiakkan di suaka satwa (sanctuary) Troides helena. Kupu-kupu ini juga termasuk jenis yang dilindungi.

Pengunjung akan disuguhi penangkaran kupu-kupu, mata terkesima dibuatnya sehingga tak henti menyaksikan kepakan indah sayap kupu-kupu, lincah menari, meliuk-liuk mengitari pengujung lalu hinggap ke bunga.  Ruang pamer (display room)kupu-kupu bagian tak terpisahkan dari pengelolaan sanctuary spesies kupu-kupu. Diruang tersebut sebagian besar kupu-kupu diawetkan lalu dibingkai untuk dipajang/display. Secara Sederhana terdapat empat tahapan dalam metamorfosis kupu-kupu. Mulai dari telur menjadi ulat atau larva, selanjutnya kepompong dan pada akhirnya menjadi kupu-kupu.

dokumen P3E Suma

Keberadaan wahana Helena Sky Bridge tepat melintas diatas penangkaran kupu-kupu Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Berdiri kokoh tower kembar setinggi lebih kurang 20 meter, jembatan gantung memiliki panjang 50 meter membentang diatas area penangkaran seluas 7000 meter persegi, sisi kanan kiri terdapat jaring-jaring tempat kupu-kupu leluasa memamerkan keindahan kepakan sayapnya. Tepat kiranya Helena Sky Bridgemenjadi destinasi favorit wisatawan berpetualang diatas ketinggian mengalahkan rasa takut. Tanpa terkecuali rombongan ibu-ibu pengurus dharma wanita Sekretariat Jendral Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjajal wahana jembatan helena (6/09/2017).

Untuk mencapai Helena Sky Brigdge pengunjung melakukan tracking terlebih dahulu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan melintasi jembatan gantung sepanjang 50 meter di lereng tebing dengan ketinggian kurang lebih 100 mdpl. Selain dapat menikmati keindahan taman nasional dari atas, kita juga bisa melihat aneka kupu-kupu yang berada di 'kubah raksasa'. Sebagian besar dari wisatawan yang berkunjung memilih untuk berlama-lama di atas jembatan. Selain menikmati alam, pengunjung akan mengabadikan pengalaman seru. Yang takut ketinggian, tidak perlu was-was saat ingin mencoba jalur lintasanya. Petugas Helena Sky Bridge sudah menyediakan alat keamanan yang lengkap dan tentu saja memadai. Jadi, siapapun yang berjalan di jembatan bakal aman hingga sampai tujuan.

Melalui pengembangan suaka satwa kupu-kupu diharapkan masyarakat dapat mendukung strategi pengembangan eco wisata kupu-kupu dan karst dunia. Ini salah satu upaya Pemerintah untuk melestarikan Keanekaragaman Hayati, khususnya jenis kupu-kupu yang terdapat di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung dan kelak bisa menjadi sarana prasarana edukasi konservasi bagi anak cucuk kita.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline