Perekonomian masyarakat tentu dipengaruhi oleh adanya pandemi COVID-19 sejak awal 2020 lalu. Berbagai kebijakan terkait pembatasan yang diberlakukan tentu memberikan tantangan yang besar bagi masyarakat dalam memperoleh penghasilan. Di sisi lain, SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan harus terus ditanamkan dalam kehidupan sehari - hari, guna mencapai tujuan - tujuan tersebut pada tahun 2030. Desa Sanolo di Kabupaten Bima memiliki potensi yang besar sebagai penghasil ikan bandeng, namun masih belum memiliki sebuah bentuk usaha yang berkaitan dengan potensi tersebut. Peduli akan hal tersebut, Eko Putra Bayu, mahasiswa KKN Tim I Undip 2022 melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan branding dalam penjualan produk olahan bandeng di Desa Sanolo.
"Program ini disesuaikan dengan SDGs Goal 8: Decent Work and Economic Growth. Desa Sanolo memiliki potensi yang besar sebagai penghasil ikan bandeng dengan adanya banyak tambakikan. Namun, usaha rumahan yang menggunakan potensi ini masih sedikit. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat, terutama ibu - ibu PKK bisa memperoleh pengetahuan cara penjualan dan branding produk olahan bandeng sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat", tuturnya.
Tim I KKN Undip 2022 melaksanakan program tersebut pada hari Kami, 3 Februari 2022 di kediaman salah satu anggota Tim Penggerak PKK Desa Sanolo. Diperkenalkan penggunaan sticker merk dalam penjualan guna meningkatkan nilai jual dan ketertarikan konsumen untuk membeli produk. Teknik pemasaran melalui Whatsapp dan Facebook juga tak lupa diperkenalkan guna memperluas jejaring penjualan produk - produk tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pula pelatihan pembuatan nugget dan abon dari dagung ikan bandeng guna meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap potensi yang ada di desa tersebut. Feni Aulya, salah satu mahasiswa KKN Tim I Undip 2022 menyatakan kegiatan tersebut berlangsung dengan antusias oleh ibu - ibu PKK.
"Tadi ibu - ibu PKK terlihat sangat antusias untuk pelatihan ini. Menurut mereka, sejauh ini belum ada yang tahu banyak terkait teknik pemasaran dan branding untuk penjualan produk. Harapannya, ke depan ibu - ibu bisa menerapkan pelatihan ini guna meningkatkan pendapatan dan taraf ekonomi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H