Ketika dituturkan tak jelas benar bedanya kecuali dalam kontek kalimat, namun ketika ditulis akan jelas sekali perbedaannya meskipun tidak dalam susunan kalimat. Pengertian orangtua (satu suku kata) memang tidak sama dengan orangtua (dua suku kata). Kata lain sering membingungkan penulis yang malas berpikir lebih cermat, adalah penggunaan kata keluar dan keluar, sama penuturannya tetapi tak sama penulisannya karena memang tak sama maknanya.
[caption id="" align="aligncenter" width="658" caption="Orangtua atau Orang Tua ?"][/caption]
Cermat-cermatlah menulis. Bahasa tulisan memang tak sama dengan bahasa lisan. Dalam tulisan orang tidak melihat gerak tubuh si penutur, atau ekspresi muka, atau intonasi, atau suasana. Dalam bahasa lisan, kalimat tak sempurna pun masih dapat ditangkap maksudnya, tetapi tidak demikian halnya dalam bahasa tulisan.
Untuk membantu pemahaman maksud si penulis, maka dalam bahasa tulisan dibantu dengan tanda baca; simbol yang amat sering diabaikan. Lebih dari itu, harus ditulis dengan benar agar makna yang dimaksud dipahami dengan benar pula.
Simaklah kalimat-kalimat berikut:
1.Orangtua itu mengantar anak ke sekolah.
2.Para orangtua siswa diundang ke sekolah.
Yang dimaksud dengan orangtua dalam dau kalimat di atas adalah ayah-ibu si anak/siswa.
3.Orang tua itu mengantar Unyil ke sekolah.
Makna orangtua dalam kalimat ini adalah orang lanjut usia, belum tentu ayah-ibu si Unyil.
4.Para orang tua diundang ke sekolah.
Wah, siapa yang dimaksud ? Mungkin ayah-ibu siswa, yang jelas sudah tergolong lanjut usia, sedang yang lain bisa jadi kakek atau nenek atau tak ada hubungan apa-apa dengan siswa, yang pokok adalah manula.Bila kalimatnya adalah “Para orangtua siswa diundang ke sekolah”, maka maksud kalimat itu menjadi rancu.
Barangkali kalimat no.5 dapat memperjelas perbedaan makna orangtua dengan orangtua.
5.“Dua orang yang berdiri di dekat jendela itu adalah orangtua saya (maksudnya ayah-ibu), sedang dua orang tua (lansia) di sebelahnya adalah kakek si Unyil”.
Kata orangtua, berkaitan dengan status bukan dengan usia orang yang bersangkutan, sedangkan kata orangtua, barkaitan dengan usia; orang yang sudah lanjut usianya. Orangtua siswa sangat mungkin usianya masih muda, belum layak disebut “orangtua”(lansia). Orang tua pada umumnya adalah orangtua, tetapi tidak setiap orangtua adalah orangtua.
Ada kata lain yang harus ditulis secara cermat, yakni : keluardan/ataukeluar.
Keluaradalah lawan kata masuk, misalnya : “Si Polan keluar dari tempatnya bekerja di PT.Anu karena mendapat pekerjaan lebih baik di Surabaya”, sedangkan keluar adalah lawan kata kedalam, misalnya: “Si Polan pergi keluar ruangan untuk menghirup udara segar !”.
Bandung 26.06.12
Penulis
Suwardjoko P Warpani
Pemerhati Bahasa Indonesia
Staf Pengajar pada
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
SAPPK - Institut Teknologi Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H