Lihat ke Halaman Asli

Eko Purwanto

Forever Learner at Fisika Unindra PGRI

Mimpimu Setinggi Langit?

Diperbarui: 21 Agustus 2019   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Ekopria by xiaomi 4X

Bismillahirrahmanirrahiim

Masa-masa duduk di bangku sekolahan merupakan masa-masa dimana seorang manusia sedang tumbuh dan berkembang, baik dari segi emosional, intelektual dan spiritual. 

Dari segi emosional, dulunya suka menangis diwaktu SD, sedang di SMA/kuliah menangisnya suka-suka (ketawa haha), dari sisi intelektualnya meningkat dalam hal hitung menghitung (apalagi klo mau ngutang haha),mampu berpikir kritis dan dari sisi spiritualnya sudah dibebani oleh tanggung jawab yang lebih besar baik dari sisi dunia terlebih dari sisi akhirat. 

Di era itulah banyak yang disebut sebagai tonggak estafet penerus masa depan dan kemajuan bangsa bahkan dunia. Ya, saya berkata banyak yang disebut demikian karena nyaris(berarti nggak semua yaa) setiap guru/pendidik selalu mengatakan  hal seperti itu didepan anak didiknya. Padahal pada kenyataannya, tidak semua peserta didik itu memiliki potensi itu. 

Kemudian sang guru/pendidik biasanya (lagi, tidak semua nya sii) memberikan kaidah "bermipilah setinggi langit untuk menjadi orang yang sukses di masa yang akan datang". 

Lantas, salahkah sang guru jika berkata demikian? Tentu tidak, namun hanya kurang lengkap saja. Coba kita ubah kaidah itu dengan kaidah " Bermimpilah setinggi langit, namun ingat diatas langit masih ada langit dan jangan lupa jatuh dari atas ketinggian itu sakit loo (saya ga mau nulis, "nanti bisa tewas lhoo")."

Ayo bermimpi

Bermimpi bagi setiap orang adalah sah sah saja, bahkan setiap manusia harus memiliki mimpi mau seperti apa hidup ini yang ia hendak jalani. Karena dengan bermimpi kita bisa lebih terfokus dan bersemngat dalam menjalani kehidupan yang abstrak dan membosankan ini. Dengan modal mimpi besar yang kita miliki didalam hati kemudian di ucapkan dengan lisan "saya akan menjadi milyarder"  dan dikerahkan pada anggota badan (Mirip definisi Iman ya hehe lihat:Definisi IMAN menurut Agama Islammaka kita akan bekerja keras demi mencapai mimpi tersebut.

gambaran orang yang bekerja keras.

Namun, seorang manusia adalah makhluk yang lemah, yang hanya bisa bekerja keras dan tawakkal, yang tidak berdaya di saat Sang Kholik  berkata lain tentang hasil dari kerja keras kita. Yups, sesuai kaidah versi revisi saya, diatas langit masih ada langit. Maka jangan pula kita lupa bahwa yang menentukan takdir hanyalah Allah azza wa jalla, meski anda telah bekerja keras dan seolah anda akan mendapatkan hasil yang anda impikan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline