Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurwahyudin

Pembelajar hidup

Benang Batu

Diperbarui: 18 Agustus 2021   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

desain pribadi

Benang Batu

Suatu hari suatu gempa menggemparkan negeri Abu. Itu sedikit merusak bagian kecil istana Sultan Aaron, termasuk pot batunya yang paling berharga. Pot itu pecah menjadi beberapa bagian. Sang Sultan memanggil Abu Nawas untuk menjahit pot batu itu.

"Menjahit pot batu itu, Baginda?"

"Ya!"

"Tapi, Baginda, itu mustahil."

"Aku tahu. Tapi kau adalah lelaki tercerdas di negeriku. Kau harus bisa melakukannya!"

Abu meninggalkan istana itu. Ia menjadi pusing tujuh keliling. Di jalannya ke arah rumah ia mengaso di bawah suatu pohon yang rindang, dekat sebuah sungi kecil. Sungai itu bersih dan airnya jernih. Abu dapat melihat bebatuan dasar sungai. Tiba-tiba ia melompat dan air mukanya memancar gembira. "Saya sudah dapat ide!" ia teriak sendiri.

Ia berjalan kembali ke istana membawa sebuah keranjang dengan pot batu sempal di tangan kanannya dan sekantung penuh kerikil di tangan kirinya.

"Kau kerja cekatan, Abu," ujar Sang Sultan. "Sudahkah kau menjahit pot batuku?"

"Belum, Baginda. Sebelum saya melakukannya, saya ingin bertanya beberapa pertanyaan kepada salah satu menteri anda."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline