Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurwahyudin

Pembelajar hidup

Menjelajah Laut

Diperbarui: 16 Mei 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Menjelajah Laut

Suatu pagi, Sultan Aaron memanggil kembali si pria cerdas Abu Nawas ke istana. Ia berkata, "Hari ini saya ada tugas buatmu, Abu Nawas," ujar Sang Sultan.

"Apa yang harus saya lakukan, Baginda?" tanya Abu Nawas tak sabar.

"Tahukah kau bahwa kita punya sebuah teluk yang luas, yang tak jauh?" tanya Sultan Aaron.

"Ya, Baginda," jawab Abu Nawas.

"Bagus! Sayang sekali tak ada seorang pun yang pernah berenang menyebrangi teluk itu. Aku penasaran, apakah mungkin bagi seseorang untuk berenang menyebrangi teluk? Berapa hari ia akan sampai di sisi lainnya teluk? Abu, aku perlu kau untuk menjawab rasa penasaranku. Aku ingin kau menerima tugas kehormatan ini".

Abu Nawas sangat terkejut. "Baginda, Saya bukanlah perenang yang baik," ujarnya.

"Saya tahu kau bukan perenang yang baik, tapi semua orang tahu kaulah orang paling cerdik senegara ini. Kau musti bisa melakukannya," jawab Sang Sultan.

"Ya, saya akan melakukannya, Baginda," gerutu Abu Nawas setelah ia pamit undur diri.

Lalu, ia berjalan-jalan ke pantai. Ia melihat teluk yang begitu luas. Kemudian, ia duduk di bawah pohon palem. Ia tengah memikirkan ide untuk memecahkan masalah tugasnya yang mustahil. Detik itu juga, ia melihat banyak pakaian anak-anak. Mereka menumpuknya di atas batu besar disebelahnya.

"Dimana anak-anak itu? Mereka mustinya sedang berenang di pantai," seorang pria bertanya pada dirinya. Lalu, tiba-tiba ia berseru, "Saya dapat ide!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline