Judul : Kesalehan Sosial
Penulis : Mohammad Sobary
Penerbit : LKiS
Cetakan : Pertama, Agustus 2007
Tebal : xvi + 280 halaman
ISBN : 979-25-5261-8
Kapitalisme yang menggelendoti negara berkembang telah merangsang industrialisasi berdiri bahkan ke wilayah-wilayah dengan sistem kekerabatan yang intim sekalipun. Migrasi kelas menengah perkotaan ke kampung-kampung di sekitrnya telah turut menyumbang perubahan sosial masyarakat setempat dan turut andil dalam prolerarianisasi para petani setempat.
Dua faktor yang dirasakan kampung-kampung sekitar kota seringkali memunculkan respon gagap penduduk setempat. Demi mengatasi kegagapan sekaligus mencegah terjadinya kepanikan, maka agama sebagai sistem sosial mulai mengambil peran. Perubahan sosial penduduk kampung dan kehadiran agama inilah yang dipotret oleh Mohammad Sobary dalam bukunya Kesalehan Sosial, seorang peneliti sekaligus budayawan.
Sobary menggambarkan perubahan yang dramatis di desa Suralaya dan penghuninya atas tekanan dua kota besar, Tangerang dan Jakarta yang sudah penuh sejak tahun 1970-an.
Berkembangnya berbagai pekerjaan di luar bidang pertanian, buyarnya bentuk-bentuk kehidupan sosial desa yang tradisional (diikuti munculnya bentuk-bentuk baru organisasi sosial untuk menanggulanginya), dan runtuhnya sebagian struktur politik pedesaan merupakan dampak yang timbul dari proses proletarianisasi (halaman 2).
Sementara itu, perluasan kota terus dilaksanakan dengan pemekaran kota urban spawl Jabodetabek. Wilayah-wilayah pinggiran diserap secara fisik dan kultural ke dalam kehidupan Jakarta (halaman 10) tak terkecuali Suralaya. Simbol-simbol perubahan seperti pedagang kecil, pabrik genteng, peternakan ayam, jasa ojek dan perbengkelan (las, reparasi motor, atau sepeda), serta perumahan menjadi alat ukur perubahan sosio-kultural masyarakat, terpolarisasinya masyarakat serta tarik menarik medan ekonomi dan agama.