Judul : Beauty and Sadness
Penulis : Yasunari Kawabata
Penerjemah : Zulkarnaen Ishak
Penerbit : Immortal Publisher
Cetakan : I, 2017
Tebal : 245 halaman
ISBN : 976-602-1142-89-9
Peresensi : Eko Nurwahyudin
Aliran waktu dan air sungai tidak akan pernah kembali.
Yasuani Kawabata seorang peraih Nobel Sastra 1968, melalui novel Beauty and Sadness mengangkat cinta sebagai anugerah yang pasti tumbuh dan mengakar pada hidup manusia sekaligus petaka yang berguguran dengan cara dan waktu yang tak terduga. Yasunari membagi cerita ke dalam sembilan bab, dimana ia membukanya dengan sebuah renjana yang dialami si tokoh : Oki Toshiro, seorang satrawan yang berusia lima puluh empat tahun terhadap Otoko, selingkuhannya seorang Pelukis Tradisional Jepang berusia tiga puluh sembilan.
Kisah cinta yang terjalin diantara keduanya terjadi dua puluh empat tahun silam saat umur Otoko lima belas tahun. Persoalan mulai rumit saat Otoko hamil tetapi Oki tidak bisa meninggalkan Istrinya Fumiko karena keberadaan anak laki-lakinya. Di usianya yang sangat muda, Otoko melahirkan bayi prematur yang telah ia kandung selama tujuh bulan di sebuah klinik kecil dan kotor di pinggiran kota Tokyo. Namun sang bayi meninggal, dan Otoko belum pernah melihat mayat bayinya sama sekali sehingga membuat Otoko depresi sampai harus direhabilitasi di Rumah Sakit Jiwa.