Lihat ke Halaman Asli

Rokok Mentol Justru Lebih Berbahaya Dibanding Rokok Biasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ROKOK rasa mentol dapat dikatakan lebih berbahaya daripada rokok biasa karena rasa yang ditambahkan ke dalam rokok tembakau membuat otak lebih sensitif terhadap nikotin dan menimbulkan kecanduan berlebih.

Pada penelitian lain juga dibuktikan bahwa, orang yang biasa merokok mentol lebih sering dan lebih kecil kemungkinannya untuk berhenti. Sekarang, para ilmuwan telah mengetahui bahwa ternyata perasa mentol dapat mengubah otak menjadi lebih sensitif terhadap nikotin. Mentol menyebabkan reseptor nicotinic, bagian dari otak yang sensitif terhadap nikotin, semakin berkembang. Dengan demikian, mentol meningkatkan sifat adiktif nikotin, (sumber: laporan New Scientists, dikutip Dailymail)

Sebagai bagian dari studi baru, para peneliti ingin memahami bagaimana mentol mungkin mengubah otak. Mereka menemukan bahwa bahkan tanpa nikotin, mentol dapat meningkatkan jumlah reseptor nicotinic di otak.

Penelitian yang diujicobakan pada tikus lab juga membuktikan bahwa, mentol meningkatkan persen 78 pembesaran di daerah tegmental ventral di otak. Jika efeknya sama pada manusia, ini membantu menjelaskan mengapa perokok mentol lebih sulit berhenti daripada perokok rokok tanpa rasa.

Anak muda yang merokok rokok mentol, dalam penelitian lain, ditemukan hampir dua kali lipat merokok lebih banyak rokok tembakau. Mereka rata-rata merokok 43 batang rokok dalam seminggu, daripada rata-rata 26 batang rokok yang dihisap oleh pengguna non-mentol.

Menurut persepsi, daya tarik rokok menthol di kalangan kaum muda karena rokok menthol dirasa kurang berbahaya daripada rokok biasa yang padahal tidak demikian. Perokok mentol hampir tiga kali lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka akan tetap terus merokok hingga beberapa tahun kedepan, yang menunjukkan lebih rentan kecanduan.

Dengan fakta tersebut akan timbul kekhawatiran bahwa popularitas rokok mentol yang sangat tinggi di kalangan kaum muda justru dapat menghambat kemajuan dalam pencegahan merokok di kalangan anak muda itu sendiri. Salah satunya karena banyak dari mereka yang justru lebih sering melakukan eksperimen untuk mencoba berbagai rokok mentol daripada rokok biasa.

Semoga ini dapat menjadi perhatian kita semua, terutama bagi anda yang ingin berhenti dari kebiasaan buruk merokok, dan justru mengalihkannya ke rokok menthol, karena saat ini sudah jelas bahwa itu adalah persepsi yang keliru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline