Fenomena Crosdreaser Hijaber, merupakan suatu fenomena sosial di sebagian besar dianggap sebagai problem yang cukup unik. Istilah Crosdreaser adalah sebuah Realita Psikologis dimana seorang Individu tertarik untuk mengenakan Pakaian Yang Kontra dengan jenis kelaminnya. Di Indonesia, sebagai mayoritas Muslim Indonesia tentu saja realita Crosdreaser Hijaber adalah Realita yang paling mendominasi ditengah masyarakat maupun mendominasi sosial media sebagai sarana untuk mengaplikasikannya.
Keunikan Crosdreaser, salah satunya kelompok Ini tidak ingin dikatakan sebagai Kelompok yang trans, mereka meyakini bahwa mereka adalah Pria Normal, dan bahkan sebagian sudah memiliki anak Istri. Dalam upaya mendapatkan informasi lebih dalam, penulis mencoba menelusuri aktifitas media sosial salah satuny facbook misalnya saja, puluhan ribu anggota Grub khusus yang tergabung sebagian besar beranggotakan Pelaku Crosdreaser dan sebagian adalah gender yang cenderung memiliki ketertarikan dengan Crosdreaser.
Realita ini, tidak bisa hanya dijelaskan pada aspek Psikologi jika ingin mendapatkan kesimpulan komprehensif terhadap fenomena Crosdreaser Hijaber di Indonesia. Pada Kesempatan ini penulis menggunakan Bahasa terhadap kelompok ini adalah sebagai Realita "Penyimpangan Musiman" Istilah ini lebih cocok, krna mereka bukan merupakan kelompok secara seksual tertarik kepada sesama jenis secara permanen hanya pada saat saat tertentu yang bisa saja dilatar belakangi oleh berbagai kondisi seperti, stres, kerinduan terhadap bayang-bayang masa lalu, hingga ada yang hanya memiliki motif ekonomi. Ditengah perkembangan AI kelompok ini sebagian memanfaatkan Ai sebagai Alat Bantu bagi mereka untuk merealisasikan Fantasinya untuk tampil dengan berbagai mode dengan lebih mudah persoalan Ai ini tentu saja menjadi persoalan serius yang menjadi PR besar berbagai pihak untuk menyingkapinya sebagai Alat bantu yang positif. Peran pemerintah tentu saja memiliki arti penting dalam menyambut globalisasi dan modernisasi Ai saat ini, agar tidak menjadi ancaman ditengah sosial Masyarakat. Hasil pendalaman penulis fenomena Crisdreaser Hijaber di Indonesia setidaknya memiliki beberapa motif, Pertama orientasi penyimpangan Seksual Musiman, dan Orientasi Penyimpangan Motif Ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H