Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Calabalatuik, Menjaga Warisan Leluhur

Diperbarui: 2 April 2019   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbak Nanin sepertinya mendapat mandat dari alam untuk menjaga resep masakan warisan leluhur. Entah bisikan dari mana, suatu kali dia  masak ikan nila dengan cara yang tidak biasa. Ruwet. Seperti orang kurang kerjaan. Nila dibungkus daun pisang lalu direbus,  dibakar, terakhir disayur. Rupa-rupa bumbu tradisional khas padang, dia sebut sebagai bumbu sapu jagad,  ditaburkan dalam wajan berisi santan dan ikan yang baru saja diangkat dari arang pembakaran. Hasil akhirnya berupa ikan nila basah dengan rasa begitu gurih, pedas, dengan aroma daun jeruk dan rempah-rempah. Sedap. Daging ikannya meninggalkan sensasi bakaran.

img-20190313-093841-compress-59-5ca34cfb971594775238cb47.jpg

"Namanya Calabalatuik. Waktu direbus kan meletup-letup. Itu kata ayah saya" kata pemilik Warung Tuman BSD Tangerang Selatan ini.

img-20190319-104210-5ca34765cc528325c24c0402.jpg

Namanya saja sangat padang. Memang ini resep rahasia warisan leluhur ayahnya, trah Sikumbang. Tak ada di tempat lain. Keluarga besarnya tidak ada yang  merawat resep ini. Kecintaanya pada kuliner mendorong Mbak Nanin melakukan sesuatu.  Memelihara khasanah masakan nenek moyang dan menjaga keaslian rasa.  "Aku cek di google nggak ada. Makanya aku berani bilang ini spesial. Unik. Juga enak dong pastinya." katanya.

img20190324130854-compress-1-5ca34d6295760e4c2437efd2.jpg

Bagaimana dia mempelajari resep masak Ikan Calabalatuik?  Rupanya cukup melihat kebiasaan ayahnya dulu yang hobi masak. Tatacaranya sangat ketat. Semua serba tradisional. "Dia nggak mau cabe diblender. Harus ditumbuk. Itu juga yang saya lakukan di sini." katanya.

img-20190330-050114-463-compress-16-5ca34d863ba7f72f287c64c2.jpg

Menghadirkan resep tradisional warisan leluhur inilah yang menjadi andalan Warung Tuman BSD. Satu lagi menu khasnya, Mangut Ikan Pari Asap. Juga dimasak dengan bumbu khas padang. Gurih, nikmat, daging ikannya lembut.

img20190220150522-compress-45-5ca35452cc5283461b0b3554.jpg

Tidak cuma spesial resepnya, lokasi warungnya pun menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda. Butuh sedikit perjuangan untuk menemukan. Mirip warung makan di dusun-dusun Jogja. Mblusuk di pinggir kali. Terjepit di antara perkampungan di Ciater Tengah dengan perumahan BSD seperti  Sevilla dan Crysan. Jalan menuju ke sana melewati pepohonan dan hutan bambu. Padahal bila ditarik garis,  aslinya cuma sejengkal dari titik pusat keramaian Granada Square BSD. Hening dan asri. Isinya biawak, aneka burung, serangga, macam-macam pepohonan. Kombinasi yang pas sebagai warung makan tradisional.Nah, yang pingin menjajal sensasi Ikan Calabalatuik, silakan meluncur ke Jl. Kramat Beringin II  No. 4 Ciater Tengah, Serpong,  Tangerang Selatan HP 085715384741. Instagram : warung_tuman_bsd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline