Lihat ke Halaman Asli

Layakkah Pemerintah ini Dipertahankan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungguh merisaukan! Jika Anda mengikuti berbagai kejadian seputar bangsa Indonesia akhir-akhir ini, maka perasaan galau, sedih, marah campur aduk tidak karuan. Tidak usah melihat jauh-jauh. Dalam sebulan terakhir ini saja. Apa saja yang menjadi headline berbagai media? Untuk mengingat, caba kita lihat satu persatu:


  • Bencana alam
  • Pertikaian sosial
  • Studi banding DPR
  • Sikap tidak etis kebanyakan anggota DPR
  • Kasus Gayus si Raja Fulus
  • Pembunuhan dan penyiksaan TKI
  • Apalagi?


Saya tidak sampai hati meneruskan! Karena teramat banyak untuk bisa didaftar, dan sangat menyakitkan bila kita ikut tahu duduk perkaranya. Saya barangkali tidak akan mengulang cerita-cerita atau kasus-kasus itu di sini. Yang saya pikirkan sekarang hanya satu: masihkah kita memiliki pemerintah? Kalau mereka masih ada, masih layakkah dipertahankan?

Ironis memang, di tengah pujian dunia bahwa Indonesia berhasil menjadikan dirinya menjadi salah satu kampiun demokrasi, di negeri sendiri ternyata malah banyak masalah yang bisa bikin mual. Beginikah demokrasi yang kita inginkan? Apakah seperti mereka itu, baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif, yang layak duduk di kursi terhormat untuk mengelola bangsa ini?

Jika kembali pada daftar pendek tersebut, sepintas yang terbayang adalah bahwa pemerintah kita ternyata tidak mampu berbuat yang terbaik. Saya bahkan berani mengatakan mereka semua GAGAL! Bagaimana tidak? Membuat pengumuman bencana tsunami secara tepat saja tidak becus! Akibatnya ratusan orang meninggal. Pemerintah juga tidak mampu menegakkan pranata sosial, karena kini pertikaian sosial mulai dari anak sekolah sampai pemuda kampung merata di seluruh Indonesia. Perbuatan anarki kian menjadi-jadi. Masyarakat yang tenteram sekarang seperti menjadi barang mewah.

Lalu, soal anggota DPR, dari dulu sampai sekarang masih saja menjadi masalah. Mereka yang mengaku wakil rakyat bahkan seringkali melakukan tindakan tidak terpuji. Membodohi rakyat dengan berbagai argumen soal gedung DPR, dana bantuan, dan yang terakhir soal jalan-jalan ke luar negeri. Saya sekarang jadi berpikir, mereka ini dalam masyarakat berada di mana ya? Dapatkah kita anggap mereka sebagai orang-orang terhormat? Ataukah mereka ini segerombolan orang yang tidak memiliki martabat? Mereka ini, saya lihat, tidak bekerja dengan hati untuk rakyat, tetapi sekedar petentang-petenteng memikirkan kenikmatan duniawi dengan fasilitas negeri! Bisa-bisanya, bersikap arogan dan tidak peduli ketika ketemu TKI di negeri orang? Mereka menganggap TKI itu apa? Apakah mereka berpikir bahwa najis berinteraksi dengan hati dengan mereka yang tengah dirundung duka?

Sekarang, pemerintah juga tampaknya sama saja. Maaf, Pak SBY, jika Anda berpikir bahwa Gayus mencoreng pemerintah, itu salah! Yang mencoreng muka itu, ya bawahan Bapak itu. Aparat-aparat yang doyan duit! Saya justru berterima kasih dengan Gayus yang telah menunjukkan sisi buruk pemerintahan Bapak. Tolong pak SBY, jika memang mau menyelamatkan bangsa ini, all out! Can cut taliwanda! Gak pandang bulu, sikat dan bersihkan negeri ini dari korupsi.

Soal TKI, lihat apa yang dilakukan pemerintah saat ini. Menterinya sih ngaku tidak pernah tinggal diam. Tapi mana hasilnya kalau tidak diam? Apa prestasi Pak Menteri melindungi mereka? Praktis NOL!

Kalau semua ini terus-terusan begini, layakkah mereka dipertahankan? Apakah dengan dalih atas nama demokrasi langsung, kita tidak boleh figur-figur baru yang lebih memiliki integritas dan keberanian untuk menjadikan negeri ini bersih, adil dan makmur. Kita sangat merindukan wakil rakyat yang lugas yang siap berkorban untuk rakyat, bukan mengorbankan rakyat.

Kita menginginkan INDONESIA BARU!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline