Lihat ke Halaman Asli

Eko Haryudi Saputra

Hanya pencinta arti dalam kata

Balap Liar Bukan Gang Motor, tapi Geng Motor Itu Liar!!

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Artikel ini mengangkat dari kisah kehidupan para pembalap-pembalap liar yang mungkin bisa dibilang kurang beruntung nasibnya sehingga terintimidasi.

Kenapa demikian? Karena Balapan Liar atau yang mungkin biasanya disebut anak Trek ini sebetulnya salah satu aset negara bila dibina dengan baik, namun dengan alasan mengganggu kepentingan umum maka para pembalap liar ini selalu menjadi incaran polisi. Seperti yang saya ingat ditahun 2005 disalah satu jalan didaerah Tangerang terjadi operasi besar-besaran terhadap balap liar. Dan tidak tanggung 3 truk kepolisian diturunkan ke jalanan untuk membawa motor-motor trondol dan bodong (sebutan untuk motor yang tidak dipasangkan body dan tidak memiliki surat kendaraan dari kepolisian) dan 4 unit mobil patroli untuk mencegat disisi lain dan tidak ketinggalan motor-motor Polisi. Mereka memburu para pembalap liar seolah-olah para pembalap liar itu seperti binatang. Ada yang diseret-seret bahkan ada yang sampai terpelanting dari sepeda motor karena terkena hantaman tongkat polisi.

Sebegitu hinanya kah para Pembalap yang Tidak Memiliki Izin operasi dan tempat yang layak untuk menyalurkan hobi dan bakatnya itu?

Lantas bagaimana dengan para Geng-geng motor yang semakin menjamur diakhir-akhir ini? Bahkan seperti yang kita tahu, bukan rahasia umum lagi bila Gang-geng motor disalah satu kota di Jawa Barat pun selalu melakukan penyiksaan terhadap anggota-anggota barunya dengan cara yang mereka sebut dengan Masa Orientasi. Apa sih penting orientasi yang berdasarkan dendam dan kekerasan?
Apa biar jadi pendekar? (Klo mau jadi pendekar mah latihan Pencak Silat atau KungFu aja)

Dan yang parah para anggota Geng-geng motor kerap kali melakukan tindak kekerasan seperti menjarah toko-toko klontong atau bertindak ugal-ugalan dijalan dan selalu tidak mau disalahkan (emangnya jalan nenek buyut loe??!!!).
Bahkan pada awal 2012 lalu terjadi sebuah tawuran antara Geng motor dengan warga dan ada isu beredar dengan salah satu anggota pengamanan Negara.

Bahkan, para pembalap "liar" pun tidak pernah bertindak semena-mena terhadap warga dengan tindakan KRIMINAL yang "Liar" seperti para GENG MOTOR!

Jadi, kita sebagai masyakat bisa menilai dan seharusnya bisa membedakan antara yang benar-benar buruk atau terpaksa karena keadaan.

Semoga dengan artikel ini bisa membuka fikiran kita jauh lebih luas dan tidak memandang dari satu sisi saja apa yang terjadi dilingkungan kita.

Terima kasih dan salam hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline