Lihat ke Halaman Asli

Eko Hadi P

Seorang pelajar seumur hidup

Anjing dibawa ke Masjid, Ini yang Bikin Marah!

Diperbarui: 2 Juli 2019   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by rawpixel.com from Pexels

Dengan judul yang provokatif seperti di atas saya tidak bermaksud mencari sensasi untuk memancing klik pembaca. Walaupun tren memang seperti itu, ya bolehlah sekali-kali ikut tren.

Mari duduk santai membaca ocehan ini.

Ada tiga kata kunci di tulisan saya kali ini, cukup aktual saya kira, mudah-mudahan panah yang saya luncurkan tepat menusuk sasaran hati sidang pembaca.

Tiga kata : Anjing, Masjid dan marah.

I  Anjing

Makhluk Allah yang satu ini punya berbagai kedudukan di dunia manusia. Dikenal sepanjang sejarah manusia fungsinya yang beragam, sebagai teman, penjaga, pengiring, pemburu, pembunuh, bahkan di sebagian tempat menjadi bagian dari menu.

Sebagai manusia muslim, saya pribadi punya pengalaman gagal dengan makhluk ini. Trauma masa kecil yang pernah dikejar anjing liar di tempat pembuangan sampah tempat saya main, menjelma menjadi fobia seumur hidup yang belum pernah saya taklukkan. Bahkan sampai pada taraf lebay, ketika saya temui seekor anjing sedang tidur siang di sebuah gang saya lebih memilih memutar mencari gang lain. Kemampuan anjing menggigit, menggonggong dan mengejar cukup membuat saya tidak berani lewat, walaupun mungkin si anjing tidak peduli dengan kehadiran saya dan termasuk anjing lucu dan jinak seperti karakter Lassie dan Scooby Doo dalam film TV jadul.

Tetapi hal itu tidak menafikan hukum Islam tentang anjing. Allah menciptakan hewan ini tentu ada manfaatnya bagi manusia. Kehebatan instingnya, taring dan hidung yang tajam tentu bukan sekedar aksesoris. Ada kebolehan pemanfaatan anjing di kalangan umat Islam, syarat dan ketentuan berlaku tentunya. Anjing dimanfaatkan sebagai penjaga kebun dan ternak dari hewan hama seperti babi hutan. Kalangan muslim di kampung saya pun banyak yang punya anjing, karena banyak babi hutan di sekitar perkebunan.

Fungsi lainnya sebagai anjing pemburu, bekerja dalam kelompok yang efektif. Bahkan ada adab Islam terhadap anjing pemburu yaitu ketika dilepas mengejar buruan harus diucap basmalah maka hewan yang dia dapat menjadi halal bagi sang pemilik. Dan menjadi hewan pemburu tentu saja diperhatikan, diberi makan, dilatih dan bukan disiksa. Indah bukan ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline