Lihat ke Halaman Asli

Eko Firmansyah

Mahasiswa IAI AL-QODIRI JEMBER

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ghasab di Pesantren

Diperbarui: 24 Desember 2023   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : EKO FIRMANSYAH

NIM : 2021096011941

PRODI : Pendidikan Agama Islam (Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember)

Penyimpangan Sosial atau perilaku menyimpang merupakan suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang ataupun suatu kelompok yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di suatu lingkungan masyarakat maupun antar kelompok yang telah menyepakati aturan atau norma sosial tersebut.

Seperti hal nya prilaku "Ghasab", Ghasab adalah suatu tindakan mengambil atau menggunakan sesuatu yang bukan miliknya tanpa seizin pemiliknya. Ghasab tidak dapat disebut memijam, karena tidak ada akad peminjamannya. Ghasab juga tidak termasuk kategori mencuri karena tidak ada unsur untuk dimiliki. Ghasab merupakan penyakit masyarakat yang kerap terjadi di pondok pesantren, penyakit masyarakat atau Patologi sosial merupakan semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, moral, hidup rukun, disiplin, kebaikan dan hukum formal. Pada kesempatan kali ini pembahasan kali ini akan membahas bagaimana fenomena ghasab santri di pondok pesantren atau lebih kkususnya di Bahjatul Ulum dan apa saja faktor yang mempengaruhi santri melakukan ghasab. pada pembahasan kali ini yaitu untuk sedikit mengulik apa saja faktor-faktor yang menyebabkan santri melakikan ghasab.

Jika dilihat dari luar, pondok pesantren identik dengan akhlakul karimah, namun pada kenyataannya didalam pondok pesantren banyak masalah yang dihadapi, seperti fenomena ghasab. Ghasab begitu membudaya dikalangan santri di pondok pesantren manapun, terlebih di Pondok pesantren Bahjatul Ulum. Beberapa faktor-faktor yang memengaruhi santri melakukan ghasab diantaranya :

  • faktor individu, lemahnya kesadaran untuk tidak berbuat ghasab dan suka meremehkan sesuatu dan cenderung mengganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sudah biasa.
  • faktor lingkungan (pola interaksi yang terlalu dekat dan tidak ada sosok teladan)
  • faktor situatuional,
  • faktor kultural



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline