Lihat ke Halaman Asli

Kembali Perkuat Alutsista, Kemenhan Pesan Tank yang Mampu Mengapung di Air

Diperbarui: 30 Juli 2018   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Berbagai upaya dilakukan untuk memperbagus kualitas dan juga kuantitas Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di negara yang kita cintai ini. Salah satu yang dilakukan ialah dengan memesan kembali Alutsista berupa Tank X 18 yang merupakan produksi negeri sendiri. Tank yang mampu mengapung di air ini merupakan buatan dari PT. Lundin Industry Invest.

Pemesanan Tank yang memiliki kecanggihan di air ini, dalam upaya mengikuti jejak langkah tank medium (MT) yang merupakan hasil produksi atau buatan PT. Pindad yang sebelumnya telah masuk dalam fase pengujian dan siap produksi. Tank yang dipesan tersebut ke depan akan menjadi bagian dari Alutsista baru yang akan memperkuat negara kita dari ancaman negara lain.

Untuk memesan tank yang mampu mengapung di air, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang didampingi Dirut PT. Pindad Abraham Mose serta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pada Sabtu (28/7) yang lalu langsung mendatangi tempat pembuatan atau produksi purwarupa Tank Boat di pabrinya yang berada di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Bayuwangi, Jawa Timur.

Pada tahap awal, Kemhan baru memesan satu unit X 18 yang diberi nomor lambung 214 dan ke depannya akan dievaluasi kualitas kinerjanya. Menhan berharap pada tahun 2019 nanti tank boat yang diberi nama Antasena ini sudah bisa mulai dioperasikan. Menhan pun berjanji jika memang hasilnya memuaskan artinya bagus, pihaknya tak segan-segan untuk memesannya kembali yang nantinya akan digunakan di TNI AL.

Perlu disampaikan bahwa pengerjaan purwarupa tank boat telah dilaksanakan sejak tahun 2017 yang silam. Dalam pembuatan, PT Lundin melibatkan PT. Pindad yang tentunya membantu dalam mempersiapkan sistem persenjataan yang canggih, seperti sistem kubah senjata (turet) yang menggunakan Cockerill XC-8 105HP buatan CMI Defence dari Belgia dengan dilengkapi kanon kaliber 105 mm dan senjata sekunder berupa RCWS yang mengusung senapan mesin kaliber 12,7 mm.

Kubah yang memiliki dua buah awak ini telah terintegrasi dengan bustle-mounted autoloade yang dilengkapi sistem komputer balistik dan sistem stabilisasi untuk memberikan solusi dan koreksi atas sudut penembakan.

Perlu juga diketahui bahwa Antasena ini memiliki dimensi panjang 18 m, lebar 6,6 m dan diawaki oleh empat orang ABK serta mampu membawa pasukan bersenjata lengkapsebanyak 20 orang. Dalam Tank boat ini juga dapat membawa sebuah RIB yang isa digunakan dalam penyerangan pasukan.

Sebagai penggerak, tank boat mengandalkan mesin diesel buatan MAN dengan daya 1.200 HP yang mampu melaju dengan kecepatan penuh 40 knot (74 km/jam) serta jangkauan operasi hingga 2.000 mil atau 3.218 km. Kapal kecil berlunas ganda (catamaran) ini memiliki rancangan draft (sarat air kapal) 0,8 meter sehingga cocok untuk bermanuver di perairan yang tidak dalam.

Rencananya X18 Antasena kedepan akan ditugaskan untuk memberikan dukungan tembakan pada pelaksanaan operasi serangan amfibi. Tugas lain yang dapat diemban Antasena adalah sebagai wahana patroli dan operasi melawan perompak (bajak laut), sarana angkut pasukan dan pengiriman logistik, serta untuk fungsi medevac.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline