Lihat ke Halaman Asli

Eko Budiyono

Seorang tenaga pendidik di SD.

Forum TBM Gelar Lokakarya Muhibah Dongeng dalam Peringatan Hari Dongeng

Diperbarui: 20 Maret 2024   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keseruan Lokakarya Muhibah Dongeng yang dilaksanakan Forum TBM (Sumber foto: dok. Pengurus Forum TBM).

Forum TBM Gelar Lokakarya Muhibah Dongeng dalam Peringatan Hari Dongeng

Catatan: Eko Budiyono
Pendiri Taman Baca Aksara Jawa "Ngudi Kawruh"

Dalam rangka Hari Dongeng Sedunia yang diperingati hari ini, dimanfaatkan dengan baik oleh Forum Taman Baca Masyarakat (TBM). Melalui kegiatan Lokakarya Muhibah Dongeng, Forum TBM mengundang puluhan orang pemerhati dongeng se antero negeri. Lokakarya dilaksanakan pada sore ini (20/3/2024) dengan moda dalam jaringan (daring) melalui zoom meeting.

Kegiatan terlaksana berkat mirisnya para pegiat literasi akan minimnya para pendongeng yang eksistensinya semakin memprihatinkan. Selain itu, menilik dari hiburan anak saat ini hanyalah gawai yang jelas sulit terkontrol oleh kedua orang tuanya. Kalaupun ada hiburan lain, tentu sasaran utamanya adalah para kaum muda dan orang tua. Seolah hiburan anak tak ada yang mempedulikannya. Atas keprihatinan inilah, Forum TBM bergerak untuk melaksanakan kegiatan ini.

Kang Aris Munandar selaku Bidang Kemitraan dan Program menyampaikan beberapa hal terkait giat hari ini. Pertama, Kang Aris meminta supaya kegiatan lokakarya tidak hanya berhenti pada diri peserta saja dan diam tak bergerak ataupun berkarya. Berikutnya, Kang Aris menyampaikan bahwa, pasca kegiatan ini ada lomba mendongeng via video. 

Namun, jika dalam pembuatan video yang melibatkan anak-anak, maka pendongeng harus meminta izin terlebih dahulu kepada orang tuanya. "Mengingat, akhir-akhir ini marak kejahatan di dunia digital yang mengeksplore anak yang tak berdosa," terangnya.

Tak main-main, Lokakarya sore ini menghadirkan nara sumber yang sudah tidak asing lagi dalam dunia perdongengan. Beliau adalah Den Hasan yang berasal dari Jepara sekaligus sebagai pendiri Rumah Belajar Ilalang. Sebagai pendongeng yang pernah mendongeng di 468 lokasi tanpa jeda membuatnya dinobatkan sebagai pendongeng pertama yang memecahkan Rekor MURI. Selain itu, Den Hasan juga dinobatkan sebagai Pakar Revitalisasi Bahasa  Ibu tahun 2024 oleh Balai Bahasa Jawa Tengah.

Den Hasan, Narasumber sekaligus pendongeng yang menyabet rekor MURI (Sumber foto: dok. Pengurus Forum TBM).

Dalam paparannya Den Hasan tak canggung untuk menyampaikan tips dan trik dalam mendongeng. Prinsip dasar yang harus dipunyai seorang pendongeng dalam  bahasa jawa adalah "Wicara, Wirasa, dan Wiraga". Artinya, dalam mendongeng harus memperhatikan cara dan gaya bicara. 

Mulai dari intonasi, artikulasi, tempo, dan warna suara yang berbeda-beda. Karena antara suara untuk narasi, tokoh, dan ilustrasi harus jelas dan tak sama. Kemudian pendongeng juga harus mampu menimbulkan rasa penasaran audien dengan ekspresi dan mimik yang meyakinkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline