Lihat ke Halaman Asli

EKO BUDIPRIYANTO

Guru Fisika di SMK Yos Soedarso Sidareja

Energi Listrik Alternatif dari Buah Jeruk Nipis

Diperbarui: 2 Februari 2023   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Oleh : Eko Budi Priyanto, S.Pd.

Jeruk nipis banyak kita jumpai dimanapun salah satunya untuk minuman yang banyak dikonsumsi, untuk obat batuk maupun bumbu dapur. Pada jeruk nipis terdapat banyak kandungan kimia. Unsur-unsur kimia tersebut adalah : Kalsium 40 mg, Fosfor 22 mg, Besi 0.6 mg, Belerang, Vit B1 0.04 mg, Vit C 27 mg, Protein 0.8 gr, Air 86 gr Asam sitrat, Asam amino (triptozan, lisin), Minyak Atsiri, Damar, Glikosida, Asam sitrun, Lemak 0.1 g

Dari kandungan yang dimiliki jeruk nipis tersebut maka jeruk nipis dipilih sebagai bahan yang digunakan untuk percobaan oleh siswa kelas X TKRO 1, 2 dan 3 SMK Yos Soedarso Sidareja dalam membuat energi listrik alternatif untuk menyalakan lampu. Penerapan percobaan ini untuk membantu proses belajar-mengajar materi yang berkaitan tentang baterai listrik yang dapat menghasilkan energi listrik serta dapat membantu memecahkan persoalan atau materi yang sedang dipelajari, sehingga peserta didik memahami materi yang ia pelajari dan merasa tertarik karena peserta didik malakukan percobaan secara langsung untuk mengujicoba dan menemukan meskipun dengan alat dan bahan sederhana.

Bahan dan Langkah Percobaan Energi Alternatif

Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan :

  1. jeruk nipis, sebanyak 3 sampai 6 buah
  2. paku dan uang koin masing-masing yang sejenis sebanyak 3 sampai 6 keping sesuaikan dengan jumlah buahnya
  3. kabel dengan penjepit buaya sebanyak 6 sampai 12 buah
  4. 1 buah lampu LED dengan daya yang paling kecil, yang dapat dibeli ditoko-toko elektronik

Langkah-langkah pembuatan :

  • Siapkan bahan dan alat untuk percobaan.
  • Setiap jeruk ditusuk paku seng yang berfungsi sebagai kutub negatif (-), dan satu lempeng tembaga (uang logam 500) yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama.
  • Lempeng seng pada jeruk kemudian dihubungkn dengan lempeng tembaga pada jeruk yang lain melalui kabel kecil kedalam jeruk.
  • Kemudian hubungkan dengan lampu LED.
  • Setelah itu amati, apakah lampu menyala atau tidak.

Dari percobaan yang dilakukan peserta didik, buah jeruk nipis dapat menyalakan lampu setelah dihubungkan secara seri  sehingga setelah semuanya tersambung akan didapat anoda dan katoda di ujung jeruk pertama dan terakhir. Kemudian anoda dan katoda tersebut disambungkan pada kaki-kaki LED, dan ditemukan ditemukan bahwa lampu LED dapat menyala dengan baik meski tidak semua dapat menyala terang. Hal ini dipengaruhi oleh besar jeruk dan kadar elektrolit yang ada pada tiap jeruk. Hal ini dibuktikan dengan ketika jumlah jeruk ditambah maka lampu semakin terang dan bisa digunakan untuk menyalakan LED lebih banyak. Hal ini terjadi karena adanya larutan elektrolit yang terkandung dalam air asam jeruk nipis tersebut. Unsur kimia yang terdapat pada jeruk nipis dapat menghasilkan arus listrik karena mengandung asam sitrat, asam amino, glikosida, fosfor,dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline