Lihat ke Halaman Asli

ekobhakti

Mahasiswa

Mahasiswa/i PPNP adakan Sosialisasi Pembuatan Kompos Dari Kohe Ternak Warga kepada Petani di Halaban

Diperbarui: 30 Desember 2024   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh adakan Sosialisasi Pertanian Organik dengan tema "Pemanfaatan Limbah Kohe Ternak Masyarakat Sebagai Kompos" di Lahan Pertanian Halaban

Halaban, Kompasiana.com -- Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Perkebunan Semester 5 dari Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh menggelar kegiatan penyuluhan bertema *" Pemanfaatan Limbah Kohe Ternak Masyarakat Sebagai Kompos "* pada Jumat, 20 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani terhadap pemanfaatan limbah kohe ternak masayarakat dalam upaya pertanian organik.

Dengan melakukan penyuluhan kepada salah satu petani di Halaban dengan nama Zakirrudin Ma'rifattullah (24) mengenai pemanfaatan kohe ternak masayarakat untuk kompos agar terwujudnya pertanian organik.

"Pemanfaatan kohe sebagai pupuk kompos dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia dan juga dapat mengurangi biaya dan juga bahan baku yang mudah diperoleh," ujar Azmi kepada petani yang menjadi sasaran penyuluhan  dari mahasiswa/i Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari petani karena saat ini harga pupuk yang melambung tinggi dan keinginan petani dalam menerapkan inovasi baru untuk pupuk yang ramah lingkungan serta dengan biaya yang murah.

"Kami berterima kasih kepada mahasiswa/i Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh atas inisiatifnya. Edukasi seperti ini sangat diperlukan bagi kami petani karena biaya pupuk kimia yang saat ini tinggi serta dengan edukasi ini kami bisa memanfaatkan bahan yang banyak disekitar kami," ujar Zakir (24)/ petani.

Tidak hanya mendengarkan materi, petani juga aktif berdiskusi dengan mahasiswa/i politeknik pertanian negeri payakumbuh. Petani bertanya tentang teknik pembuatan pupuk kompos dari kohe yang paling sederhana. Arifil pun memberikan tips tentang teknik paling sederhana, yaitu dengan membuat lubang sebagai tempat dekomposisi kohe untuk dijadikan kompos , lalu diaduk secara rutin dengan mengaduk dari bagian tepi dan temgah secara merata sekali seminggu.

"Kami ingin para petani nantinya bisa menggunakan teknik ataupun bahan yang ada disekitar kita untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk berkualitas," tambah hidayatul Fajri .

Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas akhir mata kuliah Sosiologi Pedesaan dan Komunikasi Penyuluhan (SPKP).

"Semoga melalui kegiatan seperti ini, petani dapat makin sejahtera dan lahan pertanian masyarakat dapat dijadikan lahan organik supaya lahan pertanian sustannable," pungkas Mela.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi dan dokumentasi kegiatan bersama petani (Zakirrudin) sebagai komunikan .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline