Lihat ke Halaman Asli

Eko Ardianto

Saya seorang Guru di UPTD SDN 2 Pasirmunjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat

Saung Literasi, tempat belajar yang inovatif, inklusif, dan nyaman.

Diperbarui: 17 Januari 2025   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Saung Literasi Sekolah (Kang_Eko)

Hai sobat Kang_Eko yang budiman,

Memberikan motivasi terhadap murid adalah salah satu hal terindah yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam memberikan pelayanan terbaik. Misalnya saja sekolah memiliki inovasi dengan membuat saung literasi. Selain Guru, murid juga harus menjadi anak-anak yang literat. Ada beberapa jenis literasi yang dapat dikembangkan melalui saung literasi. Misalnya literasi dasar, literasi fungsional, literasi kritis, literasi digital, dan literasi media. Kemudian, Apa itu saung literasi? Mengapa perlu dibuat saung literasi? Bagaimana perubahan yang terbentuk setelah adanya saung literasi? Tentu akan kita informasikan pada kesempatan kali ini.

Sobat,

Tahukah sobat apa itu saung? Saung adalah struktur bangunan tradisional yang terbuat dari kayu seperti anyaman bambu dan sebagainya. Selain murah, tanaman bambu dipilih karena ringan, fleksibel, dan tahan lama. Dengan menggunakan anyaman bambu, akan memberikan kesan alami dan unik pada saung. Saung ini sering digunakan sebagai tempat istirahat, berkumpul atau bahkan sebagai tempat untuk belajar. Di sekolah, sobat dapat berinovasi membuat saung untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sobat,

Perlu sobat ketahui bahwa literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami informasi yang tertulis. Literasi juga mencakup kemampuan untuk menganalisis, menafsirkan, dan juga mengaplikasikan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya literasi oleh murid, seperti :

1. Kesulitan belajar (disleksia, disgrafia, dll.).

2. Keterbatasan intelektual.

3. Kurangnya minat dan motivasi.

4. Kesulitan memahami bahasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline