Lihat ke Halaman Asli

Merengkuh Hati

Diperbarui: 4 Desember 2017   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang ada yg kembali merengkuh semangatku di penghujung malam...mengajarkan tentang lelah yg tak harus dirasa, di awamku memahami hingar bingar dunia...sembari berupaya tegar berdiri di kekuatan hati, yg sesekali terampas jejaknya dlm meniti asa...walau terpatung juga kelak jasad ini akhirnya...

Byk hal yg mampu memperdayai hati ini dengan sejuk nuranimu...mengairinya dalam sukmamu nan tulus tak ada sakwasangka, bahkan saat dunia digenggaman tanganmu pun....

Tlah kaujelaskan  sesederhana mungkin, tentang makna mengapa musim semi terlambat tiba tahun ini...

Betapa bersyukurnya diri yg tak seberapa ini, bisa bertukar kisah laiknya sahabat lawas...disela kemampuanmu perankan jiwamu yg utuh apa adanya...tak ada apanya.

Siapapun yg akan menyempurnakan kisah hidup ini kelak, jejakku ini selalu kan kujaga, biarlah tetap ku liarkan ia sesederhana mungkin...agar tak membuat tersesat org banyak nantinya, tak berbuah cela...karena diri ini hanyalah penganut paham sederhana, yg tak adapun tak mengapa. Dianggap zero pun menerima.

(Orekan ba'da magrib, utuh..utk Kk Melati sahaja semoga selalu dipenuhi bahagia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline