Lihat ke Halaman Asli

eko arissetyawan

guru di sman1 wonogiri

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademis

Diperbarui: 28 Maret 2023   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. ea setyawan

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIS

 

Oleh:

Eko Aris Setyawan

CGP-7

SMAN 1 Wonogiri

  •  
  • Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
  • Pengalaman/Materi Pembelajaran Yang Baru Saja Diperoleh

Materi Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999]. Coaching lebih mengarah pada kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Maka dari pengertian ini, menurut hemat saya bahwa proses coaching memberikan ruang bagi coach untuk menggali semua potensi yang ada pada diri coachee sehingga coachee dapat berkembang dari berpikir pada saat ini ke arah pemikiran masa depan.

Secara substansi Coaching merupakan suatu proses percakapan yang memberdayakan, maka dalam proses coaching seorang coach harus mampu mengajukan pertanyaan -- pertanyaan berbobot yang berpeluang pada coachee untuk mengemukakan jawaban-jawaban yang menantang dari dirinya sendiri karena pada dasarnya cochee sendirilah yang lebih tahu masalahnya dari pada coach. Sejalan dengan hal tersebut dalam proses coaching diperlukan ketrampilan bertanya dari coach dalam rangka menggali, dan menuntun coachee untuk menemukan solusi dari masalahnya, melaksanakan dan merasakan dampaknya sendiri.

  • Emosi-Emosi Yang Dirasakan Terkait Pengalaman Belajar

Ketika kami menerapkan materi coaching ini baik dalam latihan praktik maupun dalam aksi nyata, ada hal yang dirasa membuat diri kami mengalami perubahan dari sisi kemampuan pengetahuan dan dari sisi psikologis. Perubahan ini kami alami seiring pemahaman yang semakin mendekati matang. Diawali dari perasaan bingung mau seperti apa nantinya karena belum mendapat gambaran secara utuh, maka membawa kami dalam penerapan praktik sedikit mengalami kendala berupa perasaan gerogi dan takut salah. Setelah mendapat materi dan latihan yang cukup maka kemampuan pengetahuan kami mengalami perubahan tren naik sehingga dari sisi psikologis ketika kami mempraktikan dalam latihan maupun aksi nyata, perasaan kami mengalami perubahan kearah Percaya Diri. Dan memulai interaksi dengan orang lain (siswa, teman sejawat atau yang lain) menjadi nyaman, mudah mengerti dan mendalami setiap permasalahan yang muncul serta menumbuhkan solusi yang cerdas.

  • Apa Yang Sudah Baik Berkaitan Dengan Keterlibatan Dirinya Dalam Proses Belajar
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline