KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN MODUL SEBELUMNYA
(FILOSOPI PEMBELAJARAN KHD, NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK, VISI GURU PENGGERAK, BUDAYA POSITIF)
Eko Aris Setyawan
CGP-7
SMAN 1 Wonogiri
Pada kesempatan ini, penulis akan mencoba memaparkan tentang koneksi antar materi pada modul 2.1 mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.
Dengan meyakini bahwa setiap anak adalah unik, maka sebagai pendidik, kita semua juga tentu harus membuka mata terhadap adanya keberagaman murid-murid di kelas kita. Banyak factor yang menganggap si anak itu pribadi yang unik, diantaranya murid kita yang memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu dan ini kadang berbeda dengan siswa lain. Maka dari itu ada perbedaan pada diri siswa meskipun materinya sama sehingga dikatakan murid adalah suatu pribadi yang unik. Fakta bahwa murid-murid kita memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu direspon dengan tepat. Jika tidak, maka tentunya akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut.
Apa Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid dengan pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa. Atau bisa juga dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi sebagai pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan murid.