Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Hari-Hari Puisiku #43: Selamat Tinggal Masker

Diperbarui: 18 Mei 2022   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari hari puisiku 43 dokpri

Masker. Sejarah mencatatmu. Ada apa dengan corona. Merubah tatanan hidup. Jadi pembatasan fisik. Pembatasan sosial. Lawan pandemi.

Masker. Akan jadi kenangan. Tersimpan dalam potret profil medsos. Akan jadi cerita jaman. Kelak. Bahwa masker jadi piranti wajib. Lindungi diri, lindungi lainnya.

Selamat tinggal masker. Kembalikan hidup manusia. Jangan tutupi indahnya Ciptaan Tuhan. Wajah itu dipandang. Cara santun komunikasi. Bukan ditutup masker, bicara tak jelas didengar.

Sudah jenuh hidup dibatasi. Kemerdekaan manusia sudah dijajah. Dibatasi, diawasi, dicurigai dan dilarang. Corona sudah membunuh kemuliaan manusia. Berakhirlah pandemi, jadi endemi. 

Selamat tinggal masker. Kau sudah jadi penolong. Pernah menyelamatkan. Hindari lawan pandemi. Pelonggaran masker jadi pemantik. Kembalilah kemanusiaan, tanpa ditutupi masker.

Malang, 18 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline